Oleh: Naniek S Deyang
Insya Allah saya orang yang super realistis siapa pun kalau bagus saya dukung, support bahkan saya puji.
Saya belakangan atau tepatnya sejak Pak Prabowo bergabung dengan pemerintah, sering membaca di medsos bully atau olok-olok yg luar biasa pada pak Prabowo dari ex pendukungnya. Mulai sebutan "Pak Timbul" karena Pak Prabowo pernah mengatakan, "akan timbul dan tenggelam bersama rakyat", atau sebutan "pengkhianat", karena Pak Prabowo dianggap meninggalkan pendukungnya, lantaran beliau menjadi Menhan bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi.
Masih ada lagi, kali ini bukan bully, tapi hinaan, misalnya Capres gagal sepanjang sejarah, atau siapapun presidennya, Prabowo boleh jadi Menhan terus!
Di titik ini saya sedih. Bukan sedih karena Prabowo dibully atau dihina. Toh itu sudah resiko yg harus beliau ambil. Tapi sedih kok rakyat ini demikian mudahnya membenci seseorang, tanpa melihat mengapa beliau merelakan diri menjadi Menhan? Kalau sekadar karena uang, bukannya tambang batu baranya menghasilkan cuan yg begitu besar dan cukup utk hidup tujuh turunan? Atau hidup dengan sehari menghabiskan ratusan juta?
Prabowo ingin membangun pertahanan Indonesia demi menjaga bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Dunia sudah memanas, perang dunia ke-III sudah di depan mata, sementara kita memiliki alutsista yg sangat-sangat lemah, ditambah mental prarit TNI yg moralnya turun sejak era reformasi.
Prabowo sering bergumam, rakyat kita bisa terpanggang bila negara-negara besar saling adu kekuatan. Jumlah Batalyon kita juga masih sangat kurang, sehingga bila terjadi pergolakan di satu propinsi, maka daerah lain bisa tidak tertangani.
Itulah yg membuat Prabowo harus melumatkan harga dirinya, mau menjadi Menhan, sebab kalau dia memperbaiki semuanya menunggu dia menjadi presiden, maka semua akan terlambat. Tidak penting dengan harga diri dan kekuasaan, tapi bagaimana dia bisa membangun pertahanan Indonesia, baik SDM, maupun peralatannya (Alutsista), juga pertahanan lainnya.
Sekadar berbagi pengalaman. Dari tanggal 28 Februari - 8 Maret laku, anak saya bersama 360 kawannya latihan terjun di Dikpassus Batujajar (Bandung Barat) setelah sebulan mengikuti pendidikan Para di situ juga.
Selama satu Minggu saya di rumah setiap hari merasakan mules, hingga pas anak saya terjun malam, saya nekat melihat ke Batujajar - Bandung Barat. Bukan hanya saya, 360 orang tua lainnya juga merasakan hal yg sama dengan saya...deg..degan pokoknya stres.
Tetiba saat saya malam itu melihat terjun, seorang pelatih mendekat ke saya, "Ibu nggak usah kuatir Bu, setelah Pak Prabowo jadi Menhan payung untuk terjun semua diganti yg canggih Bu, hanya sekian 0 persen kemungkinan tidak mengembang. Payung yg dipakai sekarang payung Garuda Bu," kata seorang pelatih dari Kopassus menenangkan saya dan beberapa ortu lain yg malam itu "diam-diam" melihat anaknya terjun. "Anak-anak di kakinya juga sdh dipakaikan ankle break, supaya gak cidera ankle saat landing," tambah bapak pelatih itu.
Bagi kami yg anak-anaknya masuk pendidikan di TNI tentu Pak Prabowo luar biasa berjasa. Bagaimana tidak? karena Pak Prabowo tak hanya memperhatikan pembaharuan alutsista, tapi alat-alat untuk pendidikan anak-anak yg masuk TNI juga sdh mulai diperbaiki.
Saat saya di Batujajar (pusat pendidikan Kopassus) dan di Cipatat (pusat latihan Infantri), saya melihat anak-anak muda yg lolos akan bekerja di perusahaan BUMN ternyata dilatih Bela Negara dulu, untuk menumbuhkan nasionalisme, sebelum mereka masuk sebagai karyawan BUMN. Demikian juga yg pegawai negeri, juga mengikuti pendidikan latihan dasar bela negara.
Latihan tersebut bukan Ladasmil yg hanya baris berbaris, tapi latihan menyeluruh. Ini yg sepanjang Indonesia merdeka tidak dilakukan oleh Menhan siapapun pun, padahal di LN , bahkan di Singapura saja, sipil wajib diturunkan ke arena perang utk bela negara pada saat kondisi negara diserang.
Dari yg saya baca-baca, luar biasa effort Pak Prabowo utk memperbaiki sistem pertahanan kita. Dari yg paling bawah sampai atas semua diperbaiki. Moral TNI yg sempat kendor karena jadi "anak tiri" setelah masuk ke era reformasi, kini bangkit lagi setelah Pak Prabowo menjadi Menhan.
Yang paling gres dari gebrakan Pak Prabowo dan mengejutkan adalah saat dua hari lalu mendarat di Halim Perdana Kusuma pesawat C-130J-30 Super Hercules yang dipesan dari Lockheed Martin, Amerika Serikat. Pesawat tersebut merupakan 1 dari 4 unit lainnya yang akan dikirim secara berkala pada Juni, Juli dan Oktober 2023 dan Januari 2024.
Kenapa saya bilang mengejutkan? Karena selama ini Pak Prabowo yg tidak boleh masuk AS, ternyata setelah menjadi Menhan menjadi sahabat baik Kementerian Pertahanan Amerika. Bahkan negara lain kalau mau pesan Super Hercules C130J-30 butuh waktu 4-5 tahun, tetapi Indonesia diutamakan, karena tidak sampai 2 tahun pesanan Indonesia sudah jadi. Pesawat Super Hercules ini dipesan Pak Prabowo pada tahun 2021.
Pesawat Super Hercules yg selama ini belum kita miliki tersebut, nantinya akan dioperasikan baik sebagai pesawat angkut pendukung operasi militer perang maupun operasi militer selain perang. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh pesawat super hercules ini, pesawat ini mampu terbang non stop hingga 11 jam sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia serta mengangkut 19,9 ton kapasitas kargo.
Pesawat Super Hercules ini juga diharapkan mampu membantu pendistribusian pasukan dan peralatan ke daerah-daerah bencana dengan kondisi lapangan udara yang tidak bersahabat dan terpencil.
Ini merupakan bentuk dukungan penuh serta salah satu fokus pemerintah Indonesia untuk memperkuat, memodernisasi dan meningkatkan kualitas alutsista pasukan TNI.
Sementara itu , Prabowo juga akan membawa Indonesia makin disegani pertahanan udaranya, karena dalam waktu dekat 15 Jet Tempur super canggih Rafale buatan Perancis , juga akan segera mengisi hanggar2 TNI AU. Ternyata secara total nantinya Prabowo akan membawa pulang ke tanah air 42 Jet Tempur Rafael!!
Selain Jet Tempur , pertengahan November 2021 lalu Prabowo juga memesan dua pesawat Airbus A400M yang memiliki konfigurasi multiperan tanker dan angkut. Dalam waktu dekat dua pesawat Airbus itu juga akan sampai.
Hanya itu? Tidak ! Indonesia yg tidak punya kapal selam (hanya punya dua dan sudah rusak), dalam waktu dekat akan segera memiliki Dua Kapal Selam Scorpene.
Dan masih banyak lagi, Alutsista lain yang diperbaruhi Prabowo. Tak hanya itu Prabowo juga gencar membangun industri Alutsista di dalam negeri.
(fb)