Siapapun Pasangannya, Insya Allah Anies Presiden
Oleh: Nuim Hidayat, Penulis Buku Imperialisme Baru
Posisi Anies saat ini seperti tahun 2017. Yaitu saat masyarakat Jakarta begitu banyak yang muak terhadap Ahok. Masyarakat terutama umat Islam banyak yang marah terhadap perkataan Ahok yang menghina Al Quran dan berbagai kebijakan Ahok. Sehingga ketika saat itu dilangsungkan pemilihan gubernur Anies dengan telak mengalahkannya.
Siapapun yang mendampingi Anies saat itu, ia akan jadi gubernur. Jadi Sandi yang saat ini coba mengungkit-ungkit hutang Anies -meski kini telah melupakannya- bukan faktor penting saat itu.
Padahal berbagai lembaga survei yang terkenal saat itu dukung Ahok. Mayoritas partai juga dukung Ahok. Dan dana Ahok seperti tak terbatas menggelontor kemana-mana.
Tapi begitulah kalau masyarakat sudah marah dan Allah berkehendak. Masyarakat saat itu muak dengan kebijakan gubernur yang banyak menguntungkan kaum kaya dan kurang mendengar aspirasi umat Islam.
Tahun 2023 ini pemerintah Jokowi mirip Ahok. Banyak umat Islam kecewa dengan Jokowi. Banyak ulama atau aktivis Islam ditangkapi tanpa bukti yang cukup. Kelompok Islam dituduh anti Pancasila, radikal dan lain-lain. Ribuan tenaga kerja Cina diimpor tanpa henti. Intinya banyak kebijakan Jokowi yang mengecewakan umat Islam.
Memang suasana marah itu tidak kita temui di media massa mainstream. Tapi di media sosial suasana itu sangat nampak. Puluhan grup wa yang saya ikuti tiap hari muncul artikel, meme, foto dan lain-lain yang menunjukkan kemarahan atau kesinisan pada Jokowi.
Maka jangan heran capres capres yang didukung presiden, kurang mendapat respon dari masyarakat. Khususnya umat Islam.
Media massa memang beda dengan media sosial. Media massa tulisan tulisannya diseleksi oleh awak redaksi. Media sosial bebas. Siapapun boleh menulis. Karena itu jangan heran kini Facebook, YouTube, Instagram, Twitter, Tiktok lebih disukai daripada media massa. Pembaca media sosial pun jauh lebih banyak dengan media massa.
Media sosial lebih menunjukkan kenyataan yang ada di masyarakat. Meski tentu media massa juga punya kelebihan. Misalnya artikelnya terseleksi, lebih mendalam dan lain-lain
Kembali ke Anies. Setelah Partai Nasdem, Demokrat dan PKS menyatakan dukungan solidnya kepada Anies, kini Partai Ummat dalam Rakernasnya kemarin juga melabuhkan pilihannya ke Anies. Pendiri partai Ummat, Prof Amien Rais, tahun 2017 pernah menyatakan di Masjid Al Azhar bahwa Anies lah yang akan menyelamatkan Indonesia. Kini Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi secara terus terang menyatakan dukungannya kepada Anies. Ketika Rakernas berlangsung dan Anies hadir dalam acara itu, suara presiden presiden bergema dalam aula. Ridho menyatakan bahwa Partai Ummat siap menjadi mesin untuk mengantar Anies sebagai presiden. Hubungan Ridho dan Anies telah cukup lama berlangsung di Yogya.
Jadi suasana kebatinan masyarakat yang ingin mencari sosok yang berseberangan dengan istana, tidak bisa dipadamkan oleh apapun. Maka kini tidak perlu khawatir terhadap cawapres yang mendampingi Anies. Mau Khofifah, AHY, Salim dan lain-lain tidak soal.
Yang penting partai-partai yang mendampingi Anies solid. Apalagi kini ada koalisi Kuning Ijo Biru. Yaitu aktivis aktivis Golkar, PPP dan PAN yang dukung Anies.
Kini tidak ada capres yang sehebat dan sepopuler Anies. Tidak ada capres yang dimana mana kalau kunjungan ke daerah, mendapat sambutan yang meriah sepertinya. Baik di Jawa maupun luar Jawa.
Anies tak terbendung. Bila tidak ada yang curang dalam Pemilu 2024, insya Allah Anies akan jadi presiden. Siapapun pasangannya. Masyarakat sudah muak dengan kondisi sekarang. Mereka ingin perubahan. Wallahu azizun hakim.
(*)