Sepertinya di dunia ini hanya satu negara dimana wartawan asing jauh-jauh datang demi meliput jalanan yang rusak berlubang karena belum diperbaiki.
Saya menemukan 2 kantor berita besar dunia membuat narasi menyudutkan Taliban karena tim wartawan melewati jalan berlubang saat meliput di Afghanistan.
Ya itulah yang dialami oleh Taliban, saking tidak disukainya mereka karena menerapkan hukum Islam. Apapun dijelekkan dan dikaitkan, padahal bisa jadi jalanan itu cepat hancur karena dana pembangunannya banyak dikorupsi rezim sebelumnya.
Sebenarnya Taliban tidak keras dalam menerapkan syariat, hanya saja karena mereka tumbuh dalam kondisi perang dan merujuk pada satu sumber keilmuan Islam, maka terlihat kaku. Apalagi anggota yang datang dari daerah gunung dan kampung, apa kata Kyai/Mullah itulah yang benar.
Padahal Mullah juga terbuka menerima khilafiyah atau perbedaan di dunia Islam, asal sesuai pendapat yang mu'tabar dan ada dalilnya. Contoh, Taliban kini tidak mewajibkan burqa (cadar) lagi, yang mereka wajibkan adalah berjilbab dengan benar.
Dahulu seorang perawat pernah dibentak oleh anggota Taliban muda yang masih galak, alasannya kenapa si perawat tidak pakai burqa. Si perawat kemudian membalas, mana dalil kewajiban burqa. Anggota Taliban itu pun terdiam, mengadukan ke atasan dan penasihat syar'i. Setelah mendapat penjelasan dari Mullah, akhirnya Taliban membiarkan perawat itu bekerja tanpa burqa.
(Pega Aji Sitama)