[PORTAL-ISLAM.ID] Puluhan kyai Jawa Tengah-Jawa Timur menggelar pertemuan untuk mendoakan bakal calon Presiden Anies Baswedan bertempat di pondok pesantren KH Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi) di Ribath Nurul Anwar, Sragen pada Sabtu, 25 Februari 2023.
Acara yang bertajuk Halaqah Kebangsaan: Ulama Mendoakan Anies Baswedan ini dipimpin KH Nasirul Mahasin Nursalim, pengasuh Pondok Pesantren al-Quran, Narukan, Rembang.
Dalam pembukaannya, Gus Wafi menyampaikan agar para kyai yang hadir terus mendoakan Anies Baswedan.
"Gangguan yang dialami Pak Anies ini sungguh luar biasa. Lahir dan batin. Apa pun dilakukan oleh orang-orang dzalim untuk menggagalkan proses pencalonan Pak Anies ini. Makanya kita perlu mendawamkan doa untuk kelancaran bagi Pak Anies ini. Tirakat untuk beliau. Tidak ada yang lebih pas menjadi Presiden kita saat ini selain Pak Anies Baswedan yang mencerminkan akhlaqul karimah," kata Gus Wafi melalui keterangan resmi yang dilansir Harian Terbit, Minggu (26/2/2023).
KH Muhammad Ainul Yaqin (Gus Mad) dari Tuban, Jawa Timur menyampaikan bahwa dinamika di masyarakat menginginkan Anies Baswedan jadi Presiden RI.
"Agar ikhtiar yang bermula dari niat baik menjadi kebaikan untuk semua. Kalau melihat situasi di masyarakat dan isyarat-isyarat, insya Allah Pak Anies ini akan menang dan menjadi Presiden 2024," katanya
Kakak kandung Gus Baha, Gus Mahasin dalam paparannya menyampaikan agar para kyai menjaga suara jamaah Nahdliyin di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura.
"Ini akan jadi bagian dari perjuangan kita semua untuk mengantarkan Pak Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia 2024-2029. Memang, mendukung Pak Anies ini membutuhkan benar-benar perjuangan. Orang baik, bisa bekerja, kualitas internasional, tetapi dizalimi terus-terusan. Indonesia akan sangat maju di tangan Pak Anies," kata kakak kandung Gus Baha ini.
Diketahui, Halaqah Kebangsaan ini melahirkan Risalah Sragen yang dibacakan Gus Mahasin. Ada lima poin dalam Risalah Sragen ini, antara lain:
1. Mendoakan dan bertirakat agar Bapak Anies Baswedan diberikan kelancaran dan diselamatkan dari gangguan lahir atau batin dalam proses menjadi Presiden Indonesia 2024-2029. Banyak sekali gangguan yang beliau alami saat ini untuk mewujudkan perubahan bagi bangsa Indonesia.
2. Bapak Anies Baswedan bisa menjadi tokoh pemersatu bangsa, presiden semua kalangan, semua golongan. Mengikuti konsep Trilogi Ukhwah yang dirumuskan Rais Aam PBNU (1984-991) KH Achmad Shiddiq, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah basyariah.
3. Merekomendasikan nama putra-putri terbaik dari kalangan Nahdliyin untuk wakil presiden Bapak Anies Rasyid Baswedan yaitu Gus Muhaimin Iskandar, Ibu Khofifah, Gus Taj Yasin, Gus Syaifullah Yusuf, KH Said Aqil Siradj, Bu Yenni Wahid. Dan dari luar Nahdliyin yang potensial seperti Agus Harimurti Yudhoyono. Namun, semua kyai/ulama yang hadir sepakat untuk menyerahkan keputusan terbaik kepada Bapak Anies Baswedan.
4. Jangan sampai ada gerakan atau upaya-upaya pelanggaran konstitusi untuk memundurkan jadwal pemilu 2024 atau malah menggagalkan pemilu 2024. Indonesia harus melakukan perubahan besar-besaran agar kita keluar dari berbagai krisis yang terjadi saat ini melalui Pemilu 2024 yang adil, jujur, dan bermartabat.
5. Mengajak para santri untuk ikut mendoakan dan mendukung agar Bapak Anies Baswedan menjadi Presiden Indonesia yang akan membawa perubahan bagi dunia pesantren secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum. Dengan menjaga akhlakul karimah, tidak menyebarkan fitnah, tidak mencaci maki, tidak membangun konflik dengan sesama anak bangsa.
Halaqah Kebangsaan ini dihadiri para Kyai dan Habaib Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jawa Timur
1. KH. Ainul Yaqin Tuban
2. KH. Mas Mansur Surabaya
3. KH. Munif Pasuruan
4. KH. Fuad Termas Pacitan
5. KH. Mahasin Malang
6. KH. Bustomi Magetan
7. KH. Mizan Madiun
8. KH. Fatah Sidogiri
Jawa Tengah
1. KH. Najih / KH. Said Rembang
2. KH. Labib Brebes
3. KH. Ahmad/KH. Hasani Tegal
4. Habib Alwi Tegal
5. KH. Asnawi Kudus
6. KH. Mudofar Jepara
7. KH. Miftah Pekalongan
Umum
1. Habib Ahmad Auhad Solo
2. KH. Tamim Barmawi Sleman
3. KH. Ahmad Nasuha Boyolali
4. KH. Faqih Ngawi
5. KH. Jamsid Sragen
6. KH. Maufur Sragen
7. KH. Kholid mawardi Solo
8. KH. Toha mahsun Bojonegoro
9. KH. Ibrohim Temanggung
10. KH. Ahmad Ruba’i Kartosuro
11. KH. Akomadhien Shofa Brebes