Nama Grace Natalie disebut-sebut paling moncer atau dominan di internal PSI untuk diusung dalam pertarungan perebutan kursi DKI 1. Oleh karena itu, PSI bakal bekerja maksimal untuk mewujudkan Grace Natalie menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
Warganet pun ramai membahas isu itu. "Berita ini sedang ramai ditertawakan🤣🤣🤣🤣," tulis akun @ChaUnk_VR1 sembari membagikan berita terkait. Kontan saja, cuitan itupun jadi viral dan banyak dikomentari warganet.
"Ujung ceritanya nyontek sang ketum, mengadakan konpress pernyataan pengunduran diri sbg bakan calon Gubernur 😁😁😁," celoteh warganet.
"Woi biarin aja jangan ditertawakan biar Jakarta aman dari para pengeritik kasih kesempatan kpd yg muda muda jasanya sangat besar sebagai pengeritik kebijakan pak Anis," balas lainnya.
"Dari pada Gibran ya masih mending dia kemana manalah, sedangkan saya menunggu calon lain yang lebih lagi,,😀," cuap warganet lainnya.
"Kalo yang maju di DKI gibran, grace ya jadi keliatan berkualitas doi. Yang apes warga Jakarta," komentar akun @irian***
"Nggak apalah yg penting maju dulu, malu mah belakangan," ujar akun @peri***.
Sementara itu, Sekretaris DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, mengatakan, nama-nama yang akan diusung pihaknya tidak asing lagi di telinga warga ibu kota. Mereka sudah dikenal publik lewat sederet wawancara dan acara-acara diskusi.
"Ada Grace Natalie, wakil ketua dewan pembina. Kemudian juga ada Bro Anggara Wicitra, ketua fraksi PSI di DPRD, kemudian juga ada Bro Faldo Maldini," kata Elva kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Menurut dia, nama Grace Natalie paling moncer atau dominan di internal PSI untuk diusung dalam pertarungan perebutan kursi DKI 1. Oleh karena itu, PSI bakal bekerja maksimal untuk mewujudkan Grace Natalie menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
"Tapi memang nama Sis Grace yang sering muncul," ucap Elva.
Sebelumnya PSI menargetkan bakal meraih tambahan kursi di DPRD DKI Jakarta pada periode 2024-2029. Tidak tangung-tanggung, partai yang didirikan Grace Natalie itu menginginkan sebanyak 18 kursi.
Elva mengatakan bahwa keinginan itu dilandasi semata-mata untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta.
"Kalau bisa dua kali lipat dari yang sudah ada saat ini, seratus persen. Jadi kalau hari ini ada delapan, mungkin 16 atau kalau lebih juga bagus," ujarnya. [fajar]
