Politik Uang dalam Kongres
Dua hari menjelang kongres luar biasa, Erick Thohir dan para pemilik suara berulang kali menggelar pertemuan, antara lain di Hotel Atlet Century dan XXI Lounge, Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Di tengah manuver Erick ini, mengemuka upaya politik uang untuk menggalang dukungan dari klub dan asosiasi provinsi PSSI.
Seorang pengurus klub sepak bola Liga 2 menceritakan upaya politik uang dalam menggalang dukungan itu. Ia sempat mendapat ajakan dari seorang anggota tim pemenangan Erick untuk mendukung mantan Presiden Inter Milan—klub sepak bola di Italia—tersebut. Ajakan itu disertai janji pemberian uang hingga ratusan juta rupiah.
Dua hari terakhir, beredar juga kabar bahwa ada "tim sukses" yang menawarkan sejumlah uang untuk pemegang suara dalam kongres. Nilainya bervariasi, dari Rp 100 juta, Rp 250 juta, sampai Rp 500 juta. Tawaran tersebut antara lain berbungkus "subsidi" dan "sedekah" untuk klub sepak bola.
Anggota staf khusus Erick di Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, menepis adanya politik uang dari kubu Erick kepada para pemilik suara. "Tidak ada janji atau hadiah. Silakan ditanya kepada para voters alasan apa pilih beliau," kata Arya. "Kalaupun benar, sayang sekali anggaran yang harus dikeluarkan hanya untuk dapat satu suara."
(Sumber: TEMPO)