PKS Terlambat
Oleh: Erizal
Deklarasi Anies Baswedan oleh PKS bukan saja tanpa kejutan, tapi juga sesuatu yang sangat terlambat. Mestinya, PKS yang lebih dulu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres mereka dan bukan NasDem.
NasDem baru tercium bakal mengusung Anies, pada saat awal periode kedua Presiden Jokowi berjalan. Di mana, Prabowo sebagai penantang yang kalah, ternyata masuk pemerintahan dan diterima oleh pengusung utama, yakni PDIP.
Sementara PKS sudah diasosiasikan sebagai garis politik Anies itu sejak Pilgub DKI Jakarta 2017. Meski NasDem mencari akar yang lebih jauh terhadap garis politik Anies, yakni sejak NasDem didirikan sebagai Ormas, tahun 2010.
Akar NasDem-Anies itu ada, tapi tak terlalu kuat. Tak sekuat PKS dan Anies tahun 2017. Apalagi karakter pemilih PKS itu Anies banget, berbeda dengan karakter pemilih NasDem, yang justru sebaliknya.
Makanya, tak ada aneh, banyak elit dan pemilih NasDem yang memilih keluar, setelah NasDem mendeklarasikan Anies. Bandingkan antusias pemilih PKS, saat dan bahkan sebelum Anies dideklarasikan PKS, kemarin. Gegap-gempita.
Kini, tinggal PDIP. Apakah mau mengusung Ganjar atau tidak? Kalau tidak, maka head to head Anies versus Prabowo akan terjadi. Kalau PDIP usung Ganjar, maka prediksi tiga pasang calon akan terwujud. Masih ada ratusan hari lagi ke depan.
(*)