[PORTAL-ISLAM.ID] Masyarakat Kota Solo mengeluhkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2023. Keluhan-keluhan itu dilayangkan melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas).
Keluhan tersebut mulai disampaikan sejak Jumat (3/2/2023) pagi, dari pencarian detikJateng sedikitnya ada sekira 6 keluhan yang diungkapkan warga Solo. Keluhan yang mereka semua Layangkan sama yakni kenaikan PBB tahun 2023 yang dinilai ugal-ugalan.
Salah satu warga yang mengeluhkan kenaikan PBB tahun 2023 yakni Agustinus Adi Sri Tjahjono warga Banjarsari, Solo. Agustinus mengeluhkan PBB yang melonjak membabi-buta dari tahun 2022 Rp 728.605 dan di tahun 2023 menjadi Rp 2.223.364.
"Selamat siang Mas Gibran Saya Agustinus Adi St tinggal di Merpati 2 no. 4 Cinderejo Kidul Gilingan. Mengeluhkan terkait PBB yg melonjak membabi buta (ugal ugalan) dari tahun 2022 Rp. 728.605. sedang utk tahun 2023 menjadi Rp 2.223.364? Bisa segitu gedenya naiknya ya?," katanya melalui Ulas yang dikirim pada Jumat (3/2/2023) seperti dilihat detikJateng pukul 13.40 WIB.
Dirinya juga mempertanyakan perolehan nominal tersebut. Terlebih menurutnya, tidak ada sosialisasi dan pemberitahuan terlebih dahulu.
"Dapat angka nya dari mana ? Kalo itu kesalahan pemilik tanah silakan dinaikkan tapi kalo kesalahan dari BAPE DA ya harus dicicil kenaikannya dong. Jangan mentang mentang tanah NJOP nya tidak pernah naik lalu di hajar di tahun 2023 Hitungan nya juga tidak disosialisasikan dan tidak ada pemberitahuan lebih dulu," ujarnya.
Dirinya juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) untuk bijaksana dalam menaikkan harga atau nilai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)-nya.
"Mohon dengan bijaksana kalau menaikkan harga atau nilai NJOP, bisa di angka Rp 800 ribuan lah, kui sing pokro lan pantes. Mohon perhatiannya. Salam hormat Agustinus Adi Sri Tjahjono,S.E," jelasnya.
Keluhan lain juga dikeluarkan oleh Bernadette Sri Utami, warga Panularan, Laweyan. Bernadette mengeluhkan kenaikan drastis PBB tahun 2023.
"Assalamualaikum pak walikota, saya ibu rumah tangga, warga kelurahan, Panularan, Solo. Ijin bertanya, kenapa tagihan PBB untuk tahun 2023 ini naik nya luar biasa nggih. Saya yang semula Rp 900 ribu nan, sekarang Rp 3 jt lebih," tulis warga itu.
"Tentu itu sangat memberatkan Pak. Kami sebenarnya maklum akan kenaikan tarif-tarif, tapi nyuwun tulung, naiknya jangan ugal-ugalan pak. Lantas jika tidak sanggup membayar, lalu ada tunggakan, tentu semakin memberatkan. Pangapunten, saya khawatir ini akan menimbulkan keresahan di masyarakat. Pasti, Di kampung saya setelah pembagian tagihan PBB kemarin, sudah pada heboh. Mohon kebijaksanaannya pak. Matur nuwun," tulisnya di Ulas.
Menanggapi keluhan warga itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming membenarkan adanya kenaikan PBB tahun 2023 yang tinggi. Meski begitu, Gibran mengatakan ada stimulus yang tinggi diberikan oleh Pemkot Solo.
"Naiknya tinggi, stimulusnya tinggi juga ya. Nanti nek pengin ada request pengurangan, diskon bisa. Stimulusnya tinggi ya," katanya saat ditemui di gedung DPRD Solo.
Ditanya berapa kenaikan PBB tahun 2023, Gibran mengatakan bahwa nilai tanah di Kota Solo pasti naik. Terutama di kawasan destinasi wisata.
"Solo ini sudah Kota lho ya, nilai tanah pasti naik apalagi yang rumahnya sekitar Solo Safari, Museum Pedaringan, sekitar Solo Technopark, sekitar Waterpark," ucapnya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan kenaikan NJOP untuk mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solo. Sebagai informasi, PAD Kota Solo tahun 2023 dinaikkan Rp 80 miliar dari PAD tahun lalu. PAD tahun 2023 yakni sebesar Rp 820 miliar.
"Kejar target (PAD) no, kene mumet, target dhuwur (kejar target, sini pusing targetnya tinggi)," pungkasnya. [detik]