"Maryam dan Pohon Kurma", Satu Kisah Yang "Disembunyikan"
Oleh: Wisnu Tanggap Prabowo
Kisah mengenai Maryam dan pohon kurma tidak muncul dalam Bibel resmi. Ia hanya terdapat di dalam Al-Qur'an dan Gospel of Pseudo Matthew. Ia adalah "Injil" yang dianggap dan dilabeli "tidak otentik" atau "dirahasiakan".
Berikut kutipan dari Pseudo-Matius:
___________
"Berkata Maria kepada Yusuf: 'Andaikata aku dapat memperoleh buah dari pohon palem ini...'
"Yusuf berkata: 'Aku heran engkau mengatakan itu padahal engkau melihat betapa tingginya pohon palem itu; tetapi engkau ingin memakan buahnya. Aku lebih memikirkan tentang persediaan air kita yang menipis, karena [kantong-kantong] kulit sekarang kosong, dan kita tidak punya apa-apa untuk menyegarkan diri dan hewan [tunggangan] kita.
Kemudian Yesus [masih bayi] dengan wajah gembira, berbaring di pangkuan ibu-nya, berkata kepada pohon palem itu: 'Wahai pohon, tekuk cabangmu, dan segarkan ibuku dengan buahmu.'
Dan segera setelah kata-kata ini terlontar, pohon palem membungkuk bagian atasnya sampai ke kaki Maria yang terberkati; dan mereka mengumpulkan darinya buah-buahan, yang menyegarkan mereka semua."
__________
*Teks "Pseudo Matthew" Penulis terjemahkan dari Philip Schaff. Ante-Nicene Fathers Volume 08.
Tidak hanya itu, Pseudo Matius menarasikan bahwa air memancar keluar dari bawah batu atas perintah Yesus. Kisah ini tentu tidak asing bagi audiens Muslim. Meskipun terdapat perbedaan signifikan, paralel tema begitu terasa.
"Injil" Pseudo-Matius ini dilabeli sebagai apokrif atau "tersembunyi; rahasia" menurut kesepakatan satu kubu tertentu, sehingga tidak muncul dalam deretan kitab Kanonik.
Meski "disembunyikan", Al-Qur'an mengisahkannya kembali dalam bentuknya yang paripurna, seakan mengisyaratkan bahwa memang praktek "menyembunyikan dan menutupi" adalah sesuatu yang bergulir sebelum diutusnya Rasulullah.
Mozaik dalam gambar postingan adalah mozaik di reruntuhan gereja kuno bernama Kathisma. Lokasinya tidak jauh dari Bait Lahm (Bethlehem). Tradisi lokal menyebutkan gereja itu didirikan di atas tempat Maryam singgah di sebuah pohon kurma dalam perjalanan ke Mesir. Dalam sebuah teks panduan ziarah juga disebutkan, dahulu di gereja ini ada sebuah mata air yang rasanya manis dan tidak pernah kering.
Gereja ini tetap terjaga di bawah naungan Kaum Muslimin saat pembukaan Syam.
Insya Allah sudah menjadi salah satu bagian dalam sebuah buku yang sedang diselesaikan.
_____________________
Kisah Maryam dan Pohon Kurma dalam Al-Quran Surat Maryam (19) ayat 16-37:
16. Ceritakanlah (Nabi Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur’an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis).
17. Dia (Maryam) memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka. Lalu, Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, kemudian dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.
18. Dia (Maryam) berkata (kepadanya), “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih darimu (untuk berbuat jahat kepadaku) jika kamu seorang yang bertakwa.”
19. Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan anugerah seorang anak laki-laki yang suci kepadamu.”
20. Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?”
21. Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu sangat mudah bagi-Ku dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran-Ku) bagi manusia dan rahmat dari Kami. Hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”
22. Maka, dia (Maryam) mengandungnya, lalu mengasingkan diri bersamanya ke tempat yang jauh.
23. Rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma. Dia (Maryam) berkata, “Oh, seandainya aku mati sebelum ini dan menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan (selama-lamanya).”
24. Dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih. Sungguh, Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
25. Goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menjatuhkan buah kurma yang masak kepadamu.
26. Makan, minum, dan bersukacitalah engkau. Jika engkau melihat seseorang, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.’”
27. Dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam, sungguh, engkau benar-benar telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.
28. Wahai saudara perempuan Harun (Maryam), ayahmu bukan seorang yang berperangai buruk dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”
29. Dia (Maryam) menunjuk kepada (bayi)-nya (agar mereka bertanya kepadanya). Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan?”
30. Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi.
31. Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) shalat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku,
32. dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka.
33. Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali).”
34. Itulah (hakikat) Isa putra Maryam, perkataan benar yang mereka ragukan.
35. Tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Mahasuci Dia. Apabila hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
36. (Isa berkata,) “Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu. Sembahlah Dia! Ini adalah jalan yang lurus.”
37. Golongan-golongan di antara mereka (Yahudi dan Nasrani) berselisih. Celakalah orang-orang yang kufur pada waktu menyaksikan hari yang sangat agung!