Saat pindah ke Jakarta, ia mendirikan kelompok preman miliknya sendiri di kawasan Tanah Abang, mengatur dunia bawah tanah kejahatan Jakarta pada 1990an.
Semasa hidupnya, Hercules berkali-kali mengalami hidup yang sulit dan berbahaya. Mulai dari ditembak matanya, hingga dibacok ratusan kali, tetapi tidak ada satu pun yang merenggut nyawanya.
Hercules menganggap bahwa dirinya belum bisa wafat akibat masih memiliki banyak dosa dan belum diizinkan kembali kepada-Nya.
"Karena belum waktunya, makanya saya tidak mati. Meskipun sudah dibacok ratusan orang. Yang di atas belum mengizinkan," ujar Hercules.
Setiap Jumat, Hercules selalu memberikan makan ratusan anak yatim. Setidaknya sekitar 250-300 anak yatim diundang ke rumahnya.
“Kita hidup sementara. Jika ibarat tangan kotor, tangan saya ini sudah sangat kotor sekali. Umur kita tidak lama. Mau apa lagi," tuturnya
Tidak hanya itu, Hercules juga kerap menjalankan ibadah puasa Senin-Kamis dalam keseharian barunya.
Baru-baru ini Hercules menjalankan ibadah Umroh. Dalam foto yang beredar di media sosial, tampak Hercules (peci putih) bersama Ustadz Abdul Somad tengah berada di Masjid Nabawi Madinah.
Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menghinakan apabila Allah sudah memuliakan hambaNya.
“Dan barang siapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya.” (QS:al-Hajj 18).
Doa kami, Semoga Bang Hercules diberikan keberkahan & tetap istiqomah di jalan Allah.
Demikian ujar Abdillah Onim (Bang Onim) yang membagikan foto di akun fbnya.
👇👇
