[PORTAL-ISLAM.ID] ANTAKYA, Turki, 14 Februari 2023 - Sembilan orang yang selamat diselamatkan dari puing-puing di Turki pada Selasa, lebih dari sepekan setelah gempa besar melanda, ketika fokus upaya bantuan bergeser untuk membantu orang-orang yang sekarang berjuang tanpa tempat tinggal atau makanan yang cukup dalam dingin yang pahit.
Bencana tersebut, dengan jumlah korban tewas gabungan di Turki dan negara tetangga Suriah melebihi 41.000, telah merusak kota-kota di kedua negara, membuat banyak orang yang selamat kehilangan tempat tinggal di suhu musim dingin yang hampir membeku.
Korban tewas 35.418 di Turki, lebih dari 5.800 di Suriah.
"Kami menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kami tetapi juga dalam sejarah kemanusiaan," kata Presiden Turki Tayyip Erdogan dalam pidato televisi di Ankara, dilansir Reuters.
Mereka yang diselamatkan pada hari Selasa termasuk dua saudara laki-laki, berusia 17 dan 21 tahun, ditarik dari sebuah blok apartemen di provinsi Kahramanmaras, dan seorang pria dan wanita muda Suriah dengan kerudung macan tutul di Antakya diselamatkan setelah lebih dari 200 jam di reruntuhan. Mungkin masih ada orang yang masih hidup untuk ditemukan, kata seorang penyelamat.
Tetapi otoritas PBB mengatakan fase penyelamatan akan segera berakhir, dengan fokus beralih ke tempat berlindung, makanan, dan sekolah.
Para penyintas bergabung dalam eksodus massal dari zona yang dilanda gempa, meninggalkan rumah mereka dan tidak yakin apakah mereka bisa kembali lagi.
"Ini sangat sulit... Kami akan mulai dari nol, tanpa harta benda, tanpa pekerjaan," kata Hamza Bekry, 22 tahun, warga Suriah asal Idlib yang telah tinggal di Antakya, di selatan Turki, selama 12 tahun tetapi bersiap-siap untuk mengikuti keluarganya ke Isparta di selatan Turki.
Lebih dari 2,2 juta orang telah eksodus meninggalkan daerah yang paling parah terkena gempa, kata Erdogan, dan ratusan ribu bangunan menjadi tidak dapat dihuni.
(Reuters)