[PORTAL-ISLAM.ID] Publik dihebohkan dengan kasus penganiayaan yang dialami David (17), anak salah satu pengurus GP Ansor, yang dilakukan oleh anak pejabat Pajak.
Netizen membandingkan kasus David ini dengan kasus pembantaian 6 laskar FPI di KM50.
"Ketika yang sekubu teraniaya, koar-koar semua harus bersatu menekan penegak hukum. Ketika yang dibantai pihak berseberangan, puas dan kegirangan. Taek..!!!" sentil akun Mbah @UyokBack, Kamis (23/2/2023).
"6 meninggal, dengan alasan aparat membela diri, dengan kekuatan bersenjata, terlabel dengan hak menembak. Yang mati dilabeli "bersebrangan". Bersebrangan apanya? Sama sama Warga Negara Indonesia, mungkin sama sama Islam. Hanya saja, yang menembak dilindungi kekuatan kekuasaan manusia," timpal akun @rudiiriandi.
👇👇
Ketika yang sekubu teraniaya, koar-koar semua harus bersatu menekan penegak hukum. Ketika yang dibantai pihak berseberangan, puas dan kegirangan.
— ️️️️ ️️️️️️️️ (@UyokBack) February 23, 2023
Taek..!!!
6 meninggal, dengan alasan membela diri, dengan kekuatan bersenjata, terlabel dengan hak menembak. Yang mati dilabeli "bersebrangan". Bersebrangan apanya ? Sama sama Warga Negara Indonesia, mungkin sama sama Islam. Hanya saja, yang menembak dilindungi kekuatan kekuasaan manusia.
— KANG KOPI (@rudiiriandi) February 23, 2023
Mewakili banget twitnya..
— Yuda AB Ihsan (@askyuda) February 23, 2023
Iya, taek memang 🤭
— S. H 12 (@SriHarmini19) February 23, 2023
Mestinya dibalur taek mukanya. Siapa tahu dg demikian bisa bersikap adil