[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Jokowi menegaskan, kebijakan impor beras akan tetap dilakukan dengan mempertimbangan stok beras nasional yang mulai menipis.
"Stoknya minimal 1,2 juta ton, tapi kemarin pada level 600.000 ton, jadi mau tidak mau harus impor," kata Jokowi saat mengunjungi Pasar Tradisional Wonokromo Surabaya, Sabtu (18/2/2023).
Kondisi Indonesia yang masih impor beras (boro-boro swasembada beras) mendapat sorotan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.
"Bapak Presiden yth, kemana hasil pembangunan : (1) irigasi, (2) cetak sawah baru, (3) food estate, (4) irigasi, dan (5) embung yg sdh habiskan uang rakyat rarusan trilyun?" ujar Muhammad Said Didu di akun twitternya @msaid_didu.
Tak hanya mengkritik, Said Didu juga memberi solusi dengan cara menambah subsidi untuk pupuk yang sangat dibutuhkan petani, daripada subsidi untuk motor dan mobil listrik yang digelontorkan pemerintah.
"Saran saya, segera tambah subsidi pupuk dg ambil dana dari subsidi biosolar dan subsidi motor listrik," kata Said Didu.
ππ
Bapak Presiden yth, kemana hasil pembangunan : (1) irigasi, (2) cetak sawah baru, (3) food estate, (4) irigasi, dan (5) embung yg sdh habiskan uang rakyat rarusan trilyun ?
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 18, 2023
Saran saya, segera tambah subsidi pupuk dg ambil dana dari subsidi biosolar dan subsidi motor listrik. https://t.co/gcug5Ehen8
Pak @jokowi , @gibran_tweet sekarang musim.hujan, sentra padi pada kesulitan jemur. Sulit dapat kadar air 14%. Bulan depan akan panen raya. Jangan sampai pas panen raya, impor beras datang. Kasihan petani padi, utangnya makin banyak. π₯
— meta maftuhah (@ceu_meta) February 18, 2023
Video : PetMil Jabar padi. π pic.twitter.com/Ek6wmFpdHm
Lupa agenda swasembada ya Pak? Mknya, pas kampanye, bawa contekan, terus simpen.
— anang anandiar (@anangdiar) February 18, 2023
Hanya foto2 dengan kunjungan keluar dan pencitraan saja yang over stokπ
— The Cracker (@Mukidibrensek) February 18, 2023