[PORTAL-ISLAM.ID] Haneen Akira, istri Ustadz Hanan Attaki, mengunggah foto kakeknya, KH Chusen yang disebutnya sebagai pendiri Nahdlatul Ulama atau NU Tuban. Dalam foto yang diunggah di akun Instagram @haneenakira itu, terlihat juga nenek Haneen Akira atau istri KH Chusen bernama Fatimah binti Romli.
Foto ini diunggah Haneen Akira tak lama setelah acara suaminya di Pamekasan ditolak NU dan Banser setempat karena pengajiannya dinilai kontroversial.
"Tidak hanya mengasuh pesantren, Kiai Chusen juga aktif dalam Nahdlatul Ulama (NU). Beliau tercatat sebagai salah satu pendiri NU Tuban pada tahun 1935 M. Mengutip dari laman NU Online, muncul anekdot singkatan Jenu adalah dari kalimat “Jelas NU”,” urai Haneen dalam laman Instagramnya, dikutip Beritasatu.com Senin (20/2/2023).
Haneen melanjutnya, kakeknya menjadi pengurus di Tuban pada periode awal terbentuknya NU di Kawasan tersebut. Kiai Chusen menjabat sebagai Rais Syuriah, dengan Kiai Umar Faruq sebagai Rais Tanfidziyah.
“Ada kisah menarik saat beliau menjadi pengurus NU. Ia hampir tidak pernah absen untuk hadir dalam perhelatan Muktamar NU. Ia bersama Kiai Dimyati, Kaliuntu, sampai rela berboncengan dengan sepeda kayuh ke arena Muktamar,” katanya.
Dituturkan Heenan, Kiai Chusen merupakan putra dari Kiai Hasan, ulama asli Singgahan Tuban yang pernah menempuh studi di Tanah Suci Makkah selama 8 tahun. Sebelumnya, Kiai Hasan menimba ilmu di berbagai masyāyiẖ di Tanah Air. Dari sebuah sumber dikatakan, Mbah Kiai Chusen masih terhitung keturunan Mbah Abdul Jabbar, yang dimakamkan di Nglirip, Mulyoagung, Singgahan.
“Apabila benar demikian, maka beliau masih memiliki hubungan kekerabatan dengan pendiri cikal bakal Pesantren Tambakberas, Mbah Abdus Salam (Mbah Sechah), yang juga sebagai leluhur dari Pesantren Tebuireng dan Denanyar,” ujarnya.
Diketahui, Ustadz Hanan Attaki beberapa kali mengalami penolakan saat menghadiri acara pengajian di Kawasan Jawa Timur. Tercatat, sudah delapan kali penolakan tersebut terjadi. Terakhir, pada 12 Februari 2023, di Masjid Muttaqin Pamekasan. Aksi penolakan itu dilakukan anggota Banser NU Pamekasan.
Publik menilai penolakan Ustadz Hanan Attaki ini karena terkait dengan afiliasi politik.
"Kayaknya cuma masalah afiliasi politik aja, NU/Banom ini kan lagi dirangkul mesra salah satu partai melalui tokoh yg rising di peringatan 1 Abad NU. Jatim ini wilayah pertempuran pemilu 2024 sehingga menjadikan mereka sensitif terhadap panggung yg diisi orang lain yg bukan se-afiliasi," kata Choirul Mas di twitter (@ChoiMasMh).
Efek keseringan jagain gereja, nyawer dangdutan, sampai bubarin pengajian dan ceramah ustadz Hanan Attaki..
— Gunawan ( GUndul meNAWAN ) (@6undul0h) February 21, 2023
Bahkan mereka tidak tahu, jika istri Ustadz Hanan Attaki adalah cucu pendiri NU Tuban.... pic.twitter.com/qne6AcDwMe
Kayaknya cuma masalah afiliasi politik aja, NU/Banom ini kan lagi dirangkul mesra salah satu partai melalui tokoh yg rising di peringatan 1 Abad NU. Jatim ini wilayah pertempuran pemilu 2024 sehingga menjadikan mereka sensitif terhdp panggung yg diisi org lain yg bkn se-afiliasi
— Choirul Mas (@ChoiMasMh) February 21, 2023