Islam itu Agama yang Sempurna
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu." (Surah Al-Maidah: 3)
Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur segala aspek dalam kehidupan manusia, baik aspek ibadah (hubungan manusia dengan Allah SWT) maupun aspek muamalah (hubungan manusia dengan sesama manusia).
Urusan memakai sandal kaki kanan yang harus didahulukan yang nota bene hal sepele diatur dalam Islam, apalagi hal-hal yang lebih besar.
Terus kenapa kita harus mencari sumber hukum yang lain? Padahal didalam Islam hanya 4 sumber hukum dengan urutan dimulai dari yang paling kuat yaitu Al-Quran, Hadits, Ijma dan Qiyas.
Saya sudah mencoba mencari literatur dan menanya orang-orang yang mengerti tentang sumber hukum ini menyatakan tidak pernah ada sumber hukum lain, misal Aturan ini, aturan itu, piagam itu, (apalagi piagam PBB itu 😊), piala ini dan piala itu dan lain-lain yang kesemuanya buatan manusia.
Atau saya yang kurang ilmu silahkan ditambahkan.🙏 Kalaupun ada ada sumber hukum yang diratifikasi oleh suatu negara, itu lebih dalam konteks urusan bernegara bukan mengatur urusan hal-hal yang berhubungan dengan agama.
Terus apa aturan buatan manusia itu boleh dipelajari dan dijalankan? Boleh-boleh saja untuk sekedar perbandingan dan menambah wawasan dan boleh juga dijalankan selama tidak bertentangan dengan ke 4 sumber hukum tadi. Kalau bertentangan harus ditinggalkan. Ingat, tetap ke-4 sumber hukum itu harus menjadi patokan utama.
Tetapi sebelum kita mempelajari aturan yang lain, pertanyaanya apakah kita sudah mempelajari dan mengaplikasikan Al-Quran dan Hadits yang jumlahnya puluhan ribu itu secara sempurna? Bukankah itu lebih diutamakan dan dapat pahala dari pada mempelajari aturan manusia yang jelas tidak mendapatkan pahala dan tidak dijamin kebenarannya dan bisa jadi malah menyesatkan.
"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu." (Surat Al-Baqarah ayat 208).
[T Gusmand]
