[PORTAL-ISLAM.ID] Kabar mengejutkan datang dari Ketum Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer. Sosok yang menggagas relawan Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania itu batal memberikan dukungan ke Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Batalnya dukungan Immanuel Ebenezer ke Ganjar Pranowo itu resmi disampaikan ke publik, Selasa (7/2/2023).
Sehari setelah membubarkan relawan Ganjar Pranowo Mania, Noel mengungkapkan alasannya.
Ia menyebut salah satunya lantaran Ganjar minim gagasan hingga sosoknya jauh bila disebut sebagai penerus Jokowi.
Saat berbicara di channel YouTube Akbar Faizal Unsencored, Noel menyebut mulanya menggagas relawan Ganjar Pranowo Mania sebetulnya adalah sebagai counter atas wacana tiga periode yang santer beredar.
Menurutnya gagasan itu sebagai bentuk politik antiklimaks dari semangat demokratis yang selama ini diperjuangkan banyak pihak.
Oleh karenanya, ia berupaya mendekonstruksi dengan memunculkan sosok Ganjar Pranowo yang digadang mampu meneruskan kinerja Jokowi selama dua periode silam.
Ada hal prinsipil yang jadi pertimbangan kita ketika memberi dukungan kepada Ganjar Pranowo. Dukungan Ganjar kita kan yang awal mendukung, ketika ada semacam kevakuman politik saat itu dengan bergulirnya gagasan tiga periode. Kemudian kami coba melawan itu dengan memunculkan Ganjar," ungkapnya seperti dikutip Rabu (8/2/2023).
Tetapi belakangan, sosok Ganjar yang berupaya dipresentasikan menurutnya justru tak sesuai ekspektasi.
Ia menguliti hal yang membuatnya membatalkan dukungan terhadap Ganjar Pranowo yakni sosoknya minim gagasan soal apa yang bakal dilakukan di 2024 mendatang.
"Ganjar sosok yang minim gagasan dua tahun ini kita tidak mampu menemukan gagasan yang bisa diperjuangkan dari dia," katanya.
"Kedua, pemimpin itu harus punya loyalitas dan loyalitas itu harus dua arah tidak bisa satu arah nah Ganjar itu tidak punya loyalitas itu, jadi kita berharap narasi-narasi yang selama ini dibangun bahwa ia pengganti Jokowi itu jauh sekali," imbuhnya.
Ia kemudian membandingkan dengan Jokowi yang kinerjanya jelas tanpa ada pencitraan ataupun kepalsuan.
"Jokowi itu benar-benar hadir di hadapan rakyat bukan dasar kepalsuan tapi kejujuran dengan hasil yang dia kerjakan. Contoh misalnya saat Jokowi masuk ke gorong-gorong untuk melihat situasi sebetulnya, nah Ganjar itu kan tidak. Kalau pak Jokowi menyampaikan dengan hasil kerjanya, tapi Ganjar justru hadir sebagai youtuber," tudingnya.
Saat ditanya bahwa apakah kurang etis bila menuntut Ganjar padahal ia belum jadi capres, Immanuel kembali menegaskan bahwa substansinya tidak begitu, karena substansinya adalah bagaimana gagasannya tentang 2024 yang kemungkinan bisa jadi tawaran untuk diperjuangkan.
"Berarti anda ini tengah menggungat pemikiran anda sendiri sekarang," tanya Akbar Faizal.
"Ya seperti itulah kira-kira. Meski saya ga tau apakah kritik saya ini diterima atau tidak, sebab karakter Ganjar ini sangat feodalistik," bebernya.
Lebih lanjut ketika ditanya apakah akan mengalihkan dukungan ke Anies Baswedan, Noel tak secara eksplisit memberi penjelasan. Meski ia menyebut bahwa sejauh ini dari calon yang ada baru eks Gubernur DKI Jakarta itu yang berani melontarkan gagasan untuk bekal di Pilpres 2024 mendatang.
"Mas Anies kan sudah mengajukan gagasan perubahan, nah itu kan butuh keberanian. Nah kita itu butuh orang-orang yang berani kaya mas Anies," terangnya. [suara]