Yang Nabi SAW khawatirkan atas kita, atas umatnya, bukan hidup fakir, pas-pasan atau tak punya, tapi justru kekayaan dan kemewahan. Karena orientasi dunia adalah sumber kelemahan iman dan kelemahan umat. Dan itu sudah terbukti dari dulu sampai sekarang, dari umat-umat dulu hingga sekarang seperti dikatakan Nabi SAW dalam hadits tersebut.
Psikologinya sangat jelas: Hidup nyaman dengan dunia itu inginnya tak terganggu, tak berubah, ingin senang terus, ingin kaya terus dan ingin hidup mudah terus, takut kekurangan dan menjauhi kesulitan.
Kenyamanan itu secara agama dan kesehatan mental adalah hidup tak bermutu, tak berkualitas. Hidup nyaman oleh dunia adalah kelemahan. Dan itulah sumber kelemahan umat yang menjadi sumber kelemahan-kelemahan lainnya. Tapi mayoritas kita justru menginginkannya dan merasa nyaman dengannya.
(Dr. Moeflich H. Hart)