[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi mengaku partainya belum memutuskan siapa yang akan didukung sebagai Calon Presiden (Capres) untuk Pilpres 2024. Sebab, sikap menentukan dukungan saat ini masih terlalu dini.
"Terkait pencapresan, kita mengikuti sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Amien kemarin, too early to tell, terlalu dini untuk mengatakan siapa yang kita dukung," kata Ridho, di acara tasyakuran di Jakarta Timur, Minggu (1/1/2023).
Dia pun mengajak kepada seluruh kader Partai Ummat dan masyarakat Indonesia untuk lebih mendiskusikan terlebih dahulu kriteria-kriteria capres ketimbang langsung menunjuk nama.
"Sebagai mana disampaikan tadi kriteria syarat yang paham betul tentang bangsa ini. Jadi tidak hanya indeks popularitas di sosmed dan lain lain," ucap dia.
Ridho lantas menganalogikan sosok capres dengan seorang pilot dan seorang masinis.
"Tentu untuk menerbangkan pesawat kita perlu pilot dengan kriteria kemampuan tertentu. Untuk menjalankan kereta api, kita perlu masinis dengan kriteria kemampuan tertentu," ucap dia.
Dia menganggap, jika salah memilih dan menempatkan sosok di tempat yang tidak tepat akan merugikan masyarakat. Seperti orang yang tidak punya kapasitas dipaksakan memimpin bangsa hanya karena popularitas.
"Bayangkan jika kita memilih Presiden hanya karena popularitas yang bisa diatur melalui survei, tanpa mempertimbangkan kriteria, kita khawatir jangan-jangan kita nanti memilih masinis untuk menerbangkan pesawat," ujarnya.
Fokus Konsolidasi
Setelah dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024 pada Jumat 30 Desember 2022. Kini Partai Ummat tengah fokus pada konsolidasi internal maupun eksternal partai.
"Kita fokus utama pada konsolidasi internal, penataan kembali, evaluasi, kita tidak cepat puas diri karena tentu yang kita hadapi 2024 ini pertarungan dan kompetisi yang tidak mudah, apalagi kita sebagai pendatang baru. Jadi Kita harus membangun strategi dan organisasi yang efektif," kata menantu Amien Rais itu.
Kemudian untuk eksternal, pihaknya terus membangun silaturahmi dengan partai politik lain, ormas-ormas dan segenap tokoh masyarakat.
Dia mengaku Partai Ummat terus membuka diri untuk berkoalisi jelang Pemilu 2024.
"Jadi kita sangat terbuka ke depan untuk berkoalisi, kerja sama dengan siapa pun yang ingin melihat perubahan dan ingin melihat keadilan tegak di negeri Ini," tuturnya.