Catatan: Naniek S Deyang
Manusia boleh berencana namun Allah SWT yg gerakkan hati Bu Mega untuk belum mengumumkan Ganjar pada Ulatah PDIP ke-50 (entah nanti).
Sebelum Ulang Tahun PDIP ke-50 pada tanggal 10 Januari kemarin, berbagai lembaga survei, termasuk lembaga-lembaga survei "pendukung utama" Pak Presiden Jokowi dua periode, juga melakukan survei dimana Ganjar selalu dijadikan juara dibandingkan Pak Prabowo atau Anies, bahkan tragisnya tak jarang dari hasil survei2 itu, Mbak Puan yg notabene anak Bu Mega diberi angka 0 atau 0 koma sekian, alias sangat jomplang dibanding hasil Ganjar yg selalu dibuat juara.
Apa tujuan lembaga-lembaga survei memenangkan Ganjar? Patut diduga adalah untuk memframing bahwa, PDIP hanya layak mrncalonkan Ganjar, bukan Mbak Puan atau yg lain.
Setelah bertahun-tahun Bu Mega termakan hasil survei, kali ini (untuk sementara) dia bergeming alias tidak goyang atas hasil-hasil survei itu, sehingga para pendukung Ganjar termasuk para Taipan dan Oligarki yg berharap tanggal 10 Januari lalu Ganjar diumumkan ternyata untuk sementara harus gigit jari, karena Bu Mega masih "jual mahal" belum mengumumkan.
Nah, ini peluang bisnis besar bagi lembaga survei dan perusahaan PR penyedia buzzer, agar lebih kencang lagi memframing bahwa Ganjar disukai rakyat dan akan menang Nyapres 2024, hingga Bu Mega nanti goyah hatinya dan memilih Ganjar sebagai Capres dari PDIP. Para Taipan dan Oligarki juga harus kerja keras untuk lobi dan deal dengan Bu Mega.
Pertanyaanya mengapa pendukung Ganjar siapapun itu baik yg pejabat maupun konglomerat mengincar PDIP yg harus mengusung Ganjar, padahal mereka bisa "beli" atau memberi mahar partai lain? Ya karena saat ini dari semua partai yg punya mesin partai joss hingga di daerah2 itu nomer satu PDIP dan nomer dua PKS, hanya jumlah kader PKS itu tdk sebanyak PDIP.
Kader2 PDIP itu militan dan sangat efektif bekerja mempengaruhi rakyat. Menyusul nomer dua kader yg militan dari partai Islam ya partai PKS.
Jadi para penyandang dana Ganjar khawatir kalau bukan PDIP yang mengusung, Ganjar akan kalah karena mesin partai pengusung tidak jalan di daerah-daerah atau tidak sehebat PDIP.
(sumber: fb)
Siapa yg akan dicalonkan? Urusan gue… // HUT KE-50 PDIP #Megawati pic.twitter.com/JVlRsGY6K6
— Indonesia Lawyers Club (@YoutubeILC) January 10, 2023