Mimbar Rasulullah
Masjid Nabawi memiliki beberapa monumen yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW dan menceritakan fakta-fakta dari biografi mulianya setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Al-Minbar (mimbar) adalah salah satu monumen di Masjid Nabawi yang pembangunannya dimulai pada tahun kedelapan Hijriah, ketika Nabi Muhammad pertama kali menggunakan mimbar yang terbuat dari pohon tamarix di Madinah utara, yang saat ini disebut Al-Khalil.
Masjid Nabawi, pada saat pertama kali memerintahkan salat, tidak memiliki mimbar tempat para imam naik untuk menyampaikan khotbah mereka, di mana Nabi Muhammad SAW biasa menyampaikan khotbah sambil menyandarkan punggungnya ke batang pohon korma.
Dengan bertambahnya jumlah jamaah dan banyaknya pemeluk agama Islam mengharuskan Nabi Muhammad untuk menyampaikan khutbahnya dari tempat yang tinggi agar semua hadirin dapat melihatnya.
Sahabat Maimun mebuatkam Nabi mimbar perdana di tahun 8 Hijrah dengan 3 anak tangga, Nabi berdiri dengan tapak kaki diatas lantai kedua dan duduk diatas lantai ketiga (atas).
Dimasa Daulah Umawiyyah, Marwan bin Hakam, mimbar dibuat menjadi 9 lantai.
Tahun 1589 M (masa Khalifah Utsmaniyah) barulah mimbar Nabi diubah sesuai dengan awal oleh Sultan Murad Salim dengan 12 anak tangga, 3 diluar, 9 didalam.
Mimbar Nabi bukan saja dipakai sebagai tempat berkhutbah, tetapi juga menjadi penanda tapal batas taman surga (Raudhah) didalam masjid Nabi, karena itu walaupun mimbarnya mengalami perubahan bentuk, namun posisinya tak pernah berpindah dari masa Nabi sampai kini.