Saddil Ramdani dkk tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 14.53 WIB
Namun yang paling mencolok adalah perbedaan perlakuaan yang diterima timnas Inddonesia yang sekaan ditelantarkan karena gagal final.
Diketahui kepulangan rombongan Timnas Indonesia dari Vietnam tidak lagi menggunakan pesawat carteran, melainkan menumpangi pesawat komersial.
Sang pelatih Shin Tae-yong, lebih dulu keluar dari area Terminal 3 Bandara Soetta, disusul oleh Jordi Amat, Ilija Spasojevic, Pratama Arhan dan yang lainnya.
Shin Tae-yong bersama jajaran staff kepelatihannya, meninggalkan bandara lebih dulu menaiki mobil pribadi Alphard berwarna hitam.
Sementara para pemain dan official terlihat harus menunggu bus jemputan mereka terlebih dahulu selama 10 hingga 15 menit.
Selama menunggu jemputan, para pemain terlihat berdiri dan beberapa diantaranya duduk lesehan di pelataran Terminal 3 Bandara Soetta.
Raut wajah tegang, murung dan kelelahan terlihat dari wajah seluruh pemain.
Mereka terlihat lebih banyak menunduk dan sibuk membawa barang bawaan selama menunggu jemputan tiba.
Para pemain juga menolak untuk memberi tanggapan saat ditanya berulang kali oleh awak media.
Tidak terlihat seorang pun perwakilan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang datang menjemput kedatangan pahlawan bangsa tersebut.
Hal ini sangat jauh berbeeda saat Timnas Indonesia kembali pulang, usai memastikan diri saat lolos ke Piala Asia 2023 Kuwait, pada Kamis (16/6/2022) silam.
Saat itu, kepulangan Pratama Arhan cs ke Indonesia, disambut oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.
Kebanggaan sang Ketua Umum, terlihat jelas dari raut wajahnya saat melihat para pemain, staff, serta official tiba di Indonesia kala itu.
Bahkan, puluhan supporter Timnas Indonesia juga turut menyambut kepulangan para pemain kebanggaan mereka.
Selanjutnya, para pemain langsung berangkat untuk menjalani istirahat di salah satu hotel yang ada di kawasam Sudirman, Jakarta. [TribunVideo]
