Kemaren Pak Fulan mengiklankan sawah di sampingnya. Kata yg punya sawah jika sawahnya terjual, kasih ke saya 200 juta aja. Sok lebihnya buat kamu.
Qaddarallah, sawah itu ada yang mau dan terjual seharga 225 juta. Pak Fulan senang dan gembira bagai mendapatkan durian runtuh. Ada cita-cita jika uang hasil mengiklankan sawah itu cair, buat modal usahanya dan bagi bagi ke teman-temannya yg dhuafa.
Ternyata orang yang punya sawah itu datang menemui Pak Fulan, lalu hanya memberi uang 3 juta.
Pak Fulan sebetulnya kecewa karena nominalnya tak seperti yg dijanjikan orang tsb (sesuai janji mestinya 25 juta). Meski begitu ia tetap berterimakasih mungkin sebesar 3jt saja pemilik sawah itu ridhonya, walaupun sempat ditanyakan kenapa ngga 25jt.
Pak Fulan tak mau memperpanjang, toh kata beliau Pak Fulan bukan fokus menekuni jual beli tanah, tak sengaja ia mengiklankan, dan biidznillah tanah orang itu terjual.
Janji tetap dipenuhi, Pak Fulan ngasih ke temen2 nya yg sdh tau uang itu cair meski cuma dapat 100rb an. Sisanya buat modal usaha Pak Fulan.
Orang yang menjual sawah itu sungguhlah bukan orang yang awwam, ia malah seorang yg pintar dalam hal agama. Sangat pintar. Sekarang orang itu akan berencana umroh dengan uang dari jual sawah tsb.
_____
Cukuplah satu pelajaran lagi yang kudapat. Fitnah dunia khususnya dalam hal uang sering membuat banyak manusia tergelincir. Sampai tak terlihat lagi bedanya orang yang berilmu dengan orang yg awwam.
Lalu manakah yang lebih mengerikan selain dari seseorang yang saat wafat, jasadnya masuk ke dalam kubur membawa hak hak orang lain ikut masuk ke dalam liang lahat.
Diny Islam
Via FB Efi Lestari
(fb)