[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Pengacara Habib Rizieq Syihab, Aziz Yanuar mengungkapkan bahwa ada pihak yang ingin menjerumuskan HRS ke tindakan terorisme. Ia menyebut, ada pria yang coba bertemu HRS yang menawarkan diri untuk meledakkan bom.
"Ada yang datang ke Petamburan. Alasannya, mau menawarkan diri meledakkan bom sesuai keinginan Habib. Orangnya mengaku punya banyak keahlian, termasuk IT. Dia juga menyatakan bisa merakit dan meledakkan bom. Dari paparannya, sepertinya dia memang terampil," katanya saat dikonfirmasi Populis.id pada Kamis (05/01/2023).
Ia menceritakan bahwa orang tersebut ke Markas FPI Petamburan tanpa ada yang mengundang. Beruntung, si pria misterius itu tidak bisa bertemu Habib Rizieq secara langsung karena sudah dihalangi anggota Persaudaraan Relawan Indonesia (PRI), sayap organisasi FPI.
"Maksudnya orang itu ditemui sama pihak PRI, ada 5 orang. Dari 5 orang PRI itu ada yang habaib beberapa orang," ujarnya.
Oleh anggota PRI, orang tersebut diajak ngobrol sejenak sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Namun, ia tetap tidak diperkenankan untuk bertemu dengan Habib Rizieq.
"Setelah ngobrol, abis itu dipersilahkan pulang. Kita hormati tamu meski ngawur," tutur Aziz.
Pihaknya juga telah membuat laporan polisi atas peristiwa tersebut. Pasalnya, ada dugaan pelanggaran pidana atas apa yang dilakukan pria tersebut.
"Dua hari kemudian kita buat laporan ke Mabes. Habib menyerahkan kepada tim pengacara," pungkasnya.
(Sumber: Populis)
***
Muslim Arbi: Ada Operasi Intelijen Hitam Upaya Terorisasi HRS
Pengakuan pengacara Habib Rizieq Syihab (HRS) Azis Yanuar ada orang yang mengaku ahli IT dan merakit bom ingin bertemu Imam Besar menunjukkan ada operasi intelijen hitam upaya terorisasi terhadap pendiri FPI.
“HRS selalu menjadi target dan terbaru pengakuan Azis Yanuar menunjukkan ada operasi intelijen hitam upaya terorisasi terhadap HRS,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (5/1/2023).
Menurut Muslim, ada pihak yang tidak suka terhadap keberadaan HRS dan Front Persaudaraan Islam (FPI) yang mendapat simpati dari masyarakat terlebih lagi ketika ada bencana. “Saat ini masyarakat sangat percaya kepada FPI dan HRS. Ketika ada bencana FPI terdepan dalam membantu masyarakat,” ungkapnya.
Kata Muslim, upaya terorisasi terhadap HRS dan FPI sebagai upaya untuk mencitrakan buruk, membubarkan organisasi serta memenjarakan Imam Besar. “Apalagi aparat Densus 88 bisa mencari-cari pasal yang bisa menjerat HRS,” jelas Muslim.
Kata Muslim, dalang operasi intelijen hitam terorisasi terhadap HRS akan mendapat jabatan jika berhasil menjalankan termasuk memasukkan kembali Imam Besar.
“Orang-orang sekeliling HRS harus hati-hati termasuk ketika mengadakaan pengajian di Petamburan. Tidak menutup kemungkinan operator lapangan ikut pengajian HRS,” paparnya.
Sebelumnya, Pengacara dan juru bicara HRS, Aziz Yanuar mengatakan bahwa kliennya tengah diincar untuk difitnah kembali dengan mengaitkan kasus pengeboman.
Peringatan ini menurut Aziz adalah skenario untuk mendelegitimasi serta menebar fitnah bahwa HRS adalah pemegang komando untuk aksi terorisme.
“Jahat banget, HRS akan dijebak, ada yang nawarin mau ngebom di mana,” kata Aziz dalam keterangannya.
Meski tak menyebut detail siapa pelaku yang akan menjebak HRS, Aziz menilai ini adalah akal-akalan untuk menjatuhkan nama Habib Rizieq.
“Rencana jahat ditujukan ke HRS sepertinya tak kunjung reda. Kali ini pendiri FPI itu akan difitnah dan dijebak. Seolah-olah HRS memerintahkan teror bom,” tambahnya.
(Sumber: Suaranasional)