SIAPA YANG BERKATA "DAGING ULAMA BERACUN"?
Luhumul Ulama’ Masmuumah (daging ulama itu beracun). Kalimat ini cukup populer.
Kalimat ini disampaikan Ibnu Asyakir untuk membela Imam Abū al-Ḥasan al-Asyʿarī sekaligus memberikan nasehat kepada umat Islam agar menghormati ulama dan tidak mencela dan meng-ghibah-nya.
Al-Hafidz Ibnu Asakir dalam “Tabyin Kadzib Al-Muftari” halaman 29 berkata:
"واعلم يا أخي – وفقنا الله وإياك لمرضاته، وجعلنا ممن يخشاه ويتقيه حق تقاته, أَنَّ لُحُومَ العُلَماءِ مَسْمُومَةٌ، وَعَادةُ اللهِ في هَتْكِ أسْتَارِ مُنْتَقِصِيهِمْ مَعْلُومَةٌ، لأنَّ الوَقِيعَةَ فِيهِمْ بِمَا هُمْ مِنْهُ بَرَاءٌ أمْرُهُ عَظِيم ٌ، والتَّناوُلُ لأعْراضِهِم بالزُّورِ والافْتِراءِ مَرْتَعٌ وَخيمٌ ، والاختِلاقُ عَلَى من اخْتارهُ اللهُ مِنْهُم لِنَعْشِ العِلْمِ خُلُقٌ ذَمِيمٌ “.
“Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah membimbing kita dan kamu kepada keridhaan-Nya, dan menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang takut kepada-Nya dan bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya daging para ulama itu beracun (menggunjingnya adalah dosa besar), dan kebiasaan Allah dalam menyingkap kedok para pencela mereka (ulama) telah diketahui bersama. Karena mencela mereka dengan sesuatu yang tidak ada pada mereka merupakan petaka besar, dan melecehkan kehormatan mereka dengan cara dusta dan mengada-ada merupakan kebiasaan buruk, dan menentang mereka yang telah Allah pilih untuk menebarkan ilmu merupakan perangai tercela”.
Ibnu Asakir adalah seorang Ulama Ahli Hadits dan Sejarawan dari Syam.
Ibnu Asakir lahir di Gaza pada bulan Muharram 499 H/13 September 1105. Sejak umur 6 tahun, ia sudah mempelajari hadits dari ayah dan saudaranya, setelah itu ia belajar ke banyak ulama di Damaskus.
[Ahmed Fikreatif]