[PORTAL-ISLAM.ID] Hamas menyampaikan apresiasi atas serangan heroik di kota Yerusalem (Al-Quds), Jumat (27/1/2023), yang menewaskan 7 orang Israel dan melukai 12 orang lainnya, sebagian dari mereka luka parah.
Operasi serangan yang dilakukan seorang pemuda Palestina, Alqam Khairi, menggunakan pistol ini, hanya selang sehari dari pembantaian yang dilakukan militer Israel di kamp Jenin, Tepi Barat Utara, yang menewaskan 9 warga Palestina, termasuk 1 orang wanita.
Juru bicara Hamas dari kota Al-Quds, Mohamad Hamadah mengatakan, operasi heroik di Al-Quds ini merupakan respon alami atas pembantaian di Jenin, bangsa Palestina tak akan melupakan darah para syuhada, dan akan menuntut balas di waktu dan tempat yang tepat.
Hamadah menambahkan, perlawanan merupakan respon bangsa Palestina satu-satunya terhadap penjajah zionis, dan pesan peringatan kepada musuh akan balasan yang akan dilakukan.
Ditambahkannya, bangsa Palestina tak pernah menyerah, serangan akan dibalas dua kali lipat, pesan nyata ini disampaikan kepada pemerintahan teroris zionis, darah dibalas darah, ditambah dengan teror.
Bangsa Palestina memberikan dukungan penuh kepada pejuang perlawanan yang menghadang agresi zionis di Gaza, Jenin, Al-Quds dan setiap jengkal wilayah Palestina. Dan Al-Quds menjadi gudang revolusi, pabrik kepahlawanan dan sumber revolusi dan janji setia kepada darah para syuhada, para pejuang tahu bagaiman merespon seruan Masjidil Aqsha, ungkap Hamdah.
Pertempuran melawan penjajah bersifat panjang, bangsa Palestina akan terus mengarungi jalan perlawanan, sebagai pilihan strategis untuk meraih kemerdekaan dan hak kepulangan.
Ratusan warga Palestina di sejumlah wilayah marayakan operasi Al-Quds ini, dan menyampaikan apresiasi menggunakan pengeras suara di masjid, atas kepahlawanan pelaku operasi penyerangan, seperti terlihat aksi penembakan salto di udara Gaza.
7 Zionis Tewas, 12 Luka-Luka, Pelaku Syahid
Seorang pria Palestina bersenjata menewaskan sedikitnya tujuh orang Israel dan melukai 12 lainnya di sebuah sinagog di pinggiran Yerusalem pada Jumat (27/1/2023).
Tim medis Israel menginformasikan, 7 warga mereka tewas dan 12 lainnya luka parah, akibat serangan penembakan yang dilakukan martir Palestina, Alqam Khairi, di Al-Quds utara.
Sejumlah media Israel menyatakan, tak kurang dari 7 orang Israel tewas dalam operasi serangan di kawasan Naveh Yakub, Al-Quds, dekat sinagog yahudi.
Disebutkan bahwa pelaku penyerangan tiba di sinagog dan menunggu keluarnya para pemukim yahudi, kemudian menembaki mereka, setelah itu pelaku berupaya untuk melarikan dari lokasi, namun bertemu dengan sejumlah personel kepolisian Israel yang langsung menembaknya.
Pasukan kepolisian Israel dalam jumlah besar tiba di lokasi, dan melakukan pencarian terhadap kemungkinan adanya pelaku lainnya.
Sejumlah media Israel menyebut, pelaku penyerangan berasal dari Yerusalem timur, yang tewas dalam kontak sejata dengan pasukan kepolisian Israel.
Brigade polisi Yerusalem di kepolisian Israel dipimpin komandan kawasan Doron Turgeman langsung melakukan penanggulangan situasi.
Pada Jumat sore, pihak kepolisian Israel mengungkap identitas pelaku penyerangan di Yerusalem, yang menewaskan 7 orang Israel dan melukai 3 orang lainnya.
Menurut pihak kepolisian Israel, pelaku penyerangan yaitu Alqam Khairi (21) berasal dari Al-Thur Al-Quds, tak memiliki latar belakang keamanan maupun aktifitas organisasi sebelumnya.
Pelaku berhasil ditembak mati pihak kepolisian Israel di persimpangan Bet Hanina, setelah melakukan penembakan di Sinagog yahudi.
Operasi penyerangan ini hanya selang sehari dari kejahatan keji pembantaian yang dilakukan militer Israel di kamp Jenin, yang menewaskan 9 orang Palestina, melukai puluhan lainnya, 4 luka parah di bagian kepala, serta larangan tim medis melakukan evakuasi dan menyelamatkan korban.
Sebelumnya, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniya pada Kamis siang menyatakan, serangan perlawanan di Tepi Barat akan terus meningkat dan lebih besar dibandingkan apa yang kita lihat saat ini. Haniyah menyebutkan, bangsa Palestina berada di fase yang sangat penting dalam konfrontasi melawan penjajah.
Di tengah suasana emosi yang meluas dan seruan menuntut balas atas kejahatan zionis, faksi-faksi Palestina berjanji merespon balas kejahatan zionis yang melakukan pembantaian di Jenin.
[PIP]