[PORTAL-ISLAM.ID] YERUSALEM – Seorang pria bersenjata menewaskan sedikitnya tujuh orang Israel dan melukai 10 lainnya di sebuah sinagog di pinggiran Yerusalem pada Jumat (27/1/2023) dalam serangan yang diduga sebagai balasan atas tindakan pasukan Israel.
Ini terjadi sehari setelah serangan “Israel” paling mematikan di Tepi Barat dalam beberapa tahun.
Pasukan Israel membunuh 10 warga Palestina, termasuk seorang perempuan berusia 61 tahun di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Kamis (26/1/2023).
Penembakan di Sinagog Yerusalem Timur
Polisi mengatakan pria bersenjata Palestina tiba sekitar pukul 20.15 waktu setempat dan melepaskan tembakan, mengenai sejumlah orang sebelum dia dibunuh oleh polisi. Tayangan TV menunjukkan beberapa korban tergeletak di jalan di luar sinagog sedang dirawat oleh petugas darurat.
Serangan itu, yang digambarkan polisi sebagai “insiden teroris”, menggarisbawahi kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan setelah berbulan-bulan bentrokan di Tepi Barat yang berpuncak pada serangan pada Kamis (26/1) yang menewaskan sedikitnya sepuluh warga Palestina.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan sinagog, yang terjadi ketika para jamaah menghadiri kebaktian Sabat pada Hari Peringatan Holocaust Internasional, tetapi juru bicara gerakan Islam Hamas mengatakan insiden itu ada kaitannya.
“Operasi ini (penembakan di Sinagog) merupakan respons terhadap kejahatan yang dilakukan pendudukan (Israel) di Jenin dan respons alami terhadap tindakan kriminal pendudukan,” kata juru bicara Hamas Hazem Qassem.
Kelompok militan yang lebih kecil Jihad Islam juga memuji serangan itu tanpa mengaku bertanggung jawab.
Media “Israel” mengatakan pria bersenjata itu adalah warga Palestina di Yerusalem Timur tetapi tidak ada konfirmasi resmi.
Kantor luar negeri “Israel” mengatakan tujuh orang tewas tetapi layanan ambulans menyebutkan jumlah korban tewas lima orang.
Di Gaza, berita tentang serangan itu menghasilkan unjuk rasa spontan ke jalan-jalan disertai dengan perayaan.
Departemen Luar Negeri mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan itu dan mengatakan tidak ada perubahan pada rencana perjalanan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke “Israel” dan Tepi Barat beberapa hari ke depan.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan pada Kamis (26/1) mengatakan sangat prihatin dengan kekerasan di Tepi Barat dan mendesak kedua belah pihak untuk mengurangi konflik.
Pejabat Palestina mengatakan direktur CIA William Burns, yang mengunjungi “Israel” dan Tepi Barat dalam perjalanan yang telah dijadwalkan sebelum pecahnya bentrokan, akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu (28/1). Tidak ada komentar segera tersedia dari pejabat AS di Yerusalem.
Netanyahu, yang kembali berkuasa tahun ini sebagai kepala salah satu pemerintahan paling kanan dalam sejarah “Israel”, mengatakan “Israel” tidak ingin memperburuk situasi, meskipun ia memerintahkan pasukan keamanan untuk waspada. (arrahmah)