Akibat hoaks, perempuan di Sorong dibakar hidup-hidup...
Perempuan ini sebagai pendatang dari Sulawesi Tenggara, dia lalu lalang di satu tempat, karena kabar burung perempuan ini dituduh sebagai penculik kemudian diarak dan dihakimi warga sampai dibakar hidup-hidup.
***
Seorang wanita tewas dibakar hidup-hidup karena dituduh menculik anak di kawasan Kilometer 8 Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Dari sebuah video yang beredar, tampak seorang wanita berpakaian daster dipukul dan ditelanjangi.
Wanita dalam video itu terlihat diarak warga ke jalan. Kemudian warga menyiram wanita itu dengan bensin untuk dibakar diiringi teriakan warga lain yang ikut memprovokasi.
Massa kemudian membakar perempuan tersebut. Korban sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit, namun sekitar pukul 08.50 WIT korban meninggal dunia akibat luka bakar yang dideritanya.
Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polres Kota Sorong Iptu Abdul Bayu mengungkapkan kronologi bahwa korban dianiaya, dipaksa setengah bugil, hingga diarak ke jalan lalu dibakar hidup-hidup oleh sejumlah warga karena dituduh sebagai penculik anak.
"Jadi informasinya korban diduga sebagai pelaku penculikan anak. Memang akhir-akhir ini banyak isu tentang adanya informasi pencurian anak-anak. Namun itu hoax. Sampai sekarang saja kita belum mendapati adanya anak-anak hilang dicuri atau dilaporkan," kata Bayu dikutip detikSulsel, Selasa (24/1/2023)
Lebih lanjut, pihak kepolisian mengungkap bahwa Korban merupakan pendatang dari Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pihak kepolisian mengatakan korban belum lama berada di Sorong hingga akhirnya tewas mengenaskan akibat warga yang terprovokasi hoaks.
3 Tersangka Telah Ditangkap
Polisi kembali menangkap satu pelaku kasus pembakaran wanita bernama Wa Gesuti yang diarak setengah bugil dan dibakar hingga meninggal dunia di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Polisi kini telah menangkap 3 orang tersangka.
"Benar kemarin ada 1 tersangka lagi kami tangkap yakni berinisial OB. Dia ini terlibat dalam mengarak dan menganiaya korban sebelum akhirnya dibakar," ungkap Plh Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota Iptu Ade Andini kepada detikcom, Minggu (29/1/2023).
Pelaku OB (20) ditangkap di lampu merah SMEA menuju gedung Sirambe, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (28/1). OB ditangkap saat memungut besi rongsokan. Sebelumnya ada dua tersangka yang diamankan masing-masing AT dan FT.
Ade menjelaskan OB ditangkap berdasarkan keterangan saksi. Saat itu saksi melihat OB ikut serta dalam melakukan penganiayaan terhadap korban Wa Gesuti.
"Saat pelaku ditangkap dan diinterogasi, ia mengakui ikut serta dalam menarik dan memukul korban. Dalam pengakuannya dia secara terus menerus memukul korban di bagian wajah dengan perkiraan 7 kali pemukulan," katanya.
"Pengejaran terhadap para pelaku tidak akan berhenti sampai 3 tersangka ini saja. Kami akan bekerja keras untuk menangkap pelaku lain sesuai dengan peran masing-masing, termasuk penyebar informasi hoax pertama kali yang menyebutkan korban pelaku pencurian anak-anak," tegasnya.
Sebelumnya, polisi mengatakan wanita yang diarak setengah bugil hingga dibakar hidup-hidup di Sorong bukan penculik anak. Polisi memastikan tuduhan terhadap korban hoaks.
"Sudah bisa kita pastikan, korban bukan penculik anak," ujar Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto kepada detikcom, Kamis (26/1).
Happy mengatakan, korban berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurutnya, korban belum lama berada di Sorong yang belakangan diketahui bernama Wa Gesuti.
"Dia memang orang Sulawesi Tenggara, orang Buton, baru mendarat di sini," kata Happy.
Namun Happy mengaku belum mengetahui mengapa korban berada di Sorong. Korban disebut tidak memiliki tempat tinggal.
"Sepertinya orang itu kayaknya tidak punya rumah di sini. Istilahnya baru dia di sini. Tidak punya saudara," katanya.
Saat kejadian, korban sebenarnya hanya lalu lalang di permukiman warga di Kompleks Kokoda KM 8, Sorong Timur, Kota Sorong pada Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 06.30 WIT.
(*)