Oleh: Ustadz Buchory Muslim*
Yang menjalankan Agamanya dengan baik itu malah dituduh seolah anti kebhinekaan. Sementara yang menjilat dan cari muka dengan keyakinan pihak lain itu toleran? Beragama kok kaya kecap?
AGAMA atau Ad dîn secara istilah didifinisikan dengan mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
Dalam Islam agama harus mengatur segala aspek kehidupan manusia. Mengingat Islam melalui kitab sucinya Al Qur'ân surah Ali Imrân telah dengan terang menegaskan bahwa sebagai satu-satunya agama wahyu di sisi Allâh, maka Islam tentu menyatakan bahwa dirinya mampu mengatur kehidupan manusia zaman saat kedatangannya maupun zaman sesudahnya tanpa terpengaruh perkembangan budaya manusia.
Sementara sedikit pihak menyangsikan klaim kemampuan Islam untuk mengatur kehidupan sepanjang zaman, dengan alasan tidak ada satu agamapun yang sempurna.
Namun demikian Islam sebagai agama wahyu tidak pernah merasa sangsi atau ragu akan kemampuannya untuk mengemban manajemen kehidupan manusia sepanjang zaman.
Apatahlagi dalam Al-Quran Allâh ﷻ telah menegaskan dengan gamblang:
اَ لۡيَوۡمَ اَكۡمَلۡتُ لَـكُمۡ دِيۡنَكُمۡ وَاَ تۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِىۡ وَرَضِيۡتُ لَـكُمُ الۡاِسۡلَامَ دِيۡنًا
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridlai Islam sebagai agamamu."
Jadi, hukum atau syariat yang dibawa oleh Islam adalah sempurna dan universal. Karenanya kita dapat memahami bahwa Islam sebagai master manajemen kehidupan sepanjang zaman.
Kemampuan Islam untuk mengatur kehidupan manusia sepanjang zaman itu muncul disebabkan Islam telah meletakkan perkembangan budaya dalam ranah hukum "mubah". Ranah hukum mubah adalah ranah hukum dimana suatu perbuatan boleh dikerjakan dan boleh pula tidak dikerjakan.
Dengan demikian, Agama dalam hal ini Islam, telah memiliki kunci mengatur kehidupan dalam semua dimensi dan lini kehidupan. Janganlah dikatakan bahwa jika melaksanakan Islam secara sempurna itu ekstrimis, radikal atau cemoohan sejenisnya. Harusnya malah sebaliknya, karena Islam berasal dari Pencipta dan Pengatur kehidupan ini.
والله اعلم وبارك الله فيكم
Jeddah, 10 Jumâdil Âkhir 1444 H
03 Januari 2022 M
*)Ustadz Dr. Buchory Muslim, Da'i Parmusi, Muballigh Bakomubin, Politisi Partai Ummat & Advokat Muslim