Apa tidak aneh orang yang berdoa minta hujan tapi dia menolak jika ada kilat, ada petir, ada geledek, ada guntur dan jalan yang becek?
Tidak ada nikmat apapun yang tidak disertai dengan ujian.
Engkau mendapatkan nikmat istri/suami tapi juga harus siap dengan semua kekurangannya.
Engkau mendapatkan nikmat anak, tapi juga harus siap dengan kepayahan membesarkan, menafkahi dan mendidiknya.
Engkau mendapatkan nikmat kerja, tapi juga harus siap dengan segala jenis beban kerja, konflik, dan problemnya.
Bahkan saat engkau mendapatkan nikmat ilmu din, maka harus siap dengan ujian kesempitan hidup, kedengkian orang lain, kezaliman yang punya kuasa dan hinaan para juhala.
Tidak ada satupun nikmat yang diminta lalu dikabulkan oleh Allah, melainkan semua pasti berkonsekuensi.
Allah berfirman,
وَرَفَعَ بَعۡضَكُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٖ دَرَجَٰتٖ لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ [الأنعام: 165]
“Allah mengangkat sebagian dari kalian di atas sebagian yang lain beberapa derajat, untuk menguji kalian terkait apa yang diberikanNya kepada kalian.” (Q.S.al-An‘ām” 165)
[Muafa]