[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Chile Gabriel Boric mengatakan negaranya berencana membuka kedutaan di Palestina. Pengumuman berani presiden Chile, yang baru menjabat pada Maret 2022, disampaikannya di depan komunitas Palestina pada Rabu (21/12/2022).
Chile merupakan negara yang memiliki populasi pengungsi Palestina terbesar di luar Timur Tengah, diperkirakan mencapai 300.000.
“Salah satu keputusan yang kami ambil sebagai pemerintah, saya pikir kami belum mempublikasikannya… adalah bahwa kami akan meningkatkan tingkat perwakilan resmi kami di Palestina,” kata Boric dilansir Times of Israel. “Kami akan membuka kedutaan di bawah pemerintahan kami.”
Chile pada tahun 1998 membuka kantor perwakilan untuk Otoritas Palestina di Ramallah, dan pada tahun 2011 mengakui Palestina sebagai negara dan mendukung masuknya ke UNESCO.
Palestina “adalah bangsa yang ada, yang melawan, yang memiliki sejarah,” kata presiden Chile. Tidak jelas apa yang dia maksud dengan “melawan”, tetapi itu adalah istilah yang dapat dikaitkan dengan perlawanan bersenjata rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis Israel.
Di Israel dan di dunia Yahudi, Presiden Gabriel Boric disebut-sebut sebagai orang yang sangat anti-Israel. Secara khusus, dia menolak menerima mandat duta besar Israel untuk Chile pada bulan September, sebagai protes pembunuhan seorang pemuda Palestina berusia 17 tahun oleh Zionis Israel.
Ketika menjadi anggota parlemen, Boric mendukung RUU yang mengusulkan untuk memboikot barang-barang Israel dari Dataran Tinggi Golan, permukiman Tepi Barat, dan wilayah Yerusalem yang direbut dari Yordania dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Orang Palestina mulai berimigrasi ke Chile dalam jumlah besar selama abad ke-20, ketika Palestina masih menjadi bagian dari Kekhalifahan Utsmaniyyah.
Orang-orang Palestina di Chile sebagian besar mapan dalam perdagangan dan industri tekstil. Keturunan mereka juga berhasil masuk dalam politik. [Hidcom]