[PORTAL-ISLAM.ID] Muhammad Mustafid mengaku dipecat dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka'bah Jawa Tengah (PW GPK Jateng). GPK merupakan salah satu underbow Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Keputusan pemecatan berdasarkan surat nomor 024/SK/PP.GPK/W/XII/2022 tentang Pemberhentian Ketua PW GPK Jateng yang diteken Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum GPK Imam Fauzan Amir Uskara dan Sekjen M Thobahul Aftoni pada 22 Desember 2022. Mustafid menganggap, keputusan itu sebagai konsekuensi GPK Jateng mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Menurut dia, akar rumput PPP memang mayoritas memilih Anies. Meski begitu, ia mengakui, elite PPP dan Pimpinan Pusat (PP) GPK di Jakarta mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo karena tekanan penguasa.
"GPK Jateng prihatin dengan dengan elite PPP dan GPK di pusat yang tidak mendengar aspirasi umat Islam dan kader grass root. Dukungan kader di wilayah-wilayah kepada Ganjar Pranowo hanyalah setingan dan karena tekanan. Tidak murni inisiatif kader dan ada intimidasi agar kader di bawah tidak mendukung Anies," kata Mustafid kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (26/12/2022).
Dia menuding, surat pemecatannya sebagai bentuk caper (cari perhatian) pimpinan GPK pusat ke elite PPP. Hal itu karena surat tersebut ditandatangani Imam Fauzan yang sudah dipecat lebih dulu dari jabatan ketua umum oleh Majelis Kehormatan Organisasi PP GPK.
"Plt Ketum Imam Fauzan juga sudah dimosi tidak percaya oleh 15 dari 25 ketua PW GPK peserta rapimnas GPK. Otomotis segala keputusan Imam Fauzan tidak perlu diperhatikan dan dipertimbangkan," kata Mustafid.
Dia pun membongkar kelakukan pimpinan GPK di Jakarta sebulan sebelum surat keputusan pemecatan itu turun, ketika Imam Fauzan berkunjung ke Jateng. Tujuannya adalah mengajak kader GPK Jateng mendukung Ganjar sebagai capres.
"Namun langsung ditolak mentah-mentah oleh kader GPK Jateng. Sampai sekarang kader GPK se-Jateng solid mendukung Anies," ucap Mustafid.
Bahkan, lanjut Mustafid, GPK Jateng dalam waktu dekat bakal menggelar deklarasi besar-besaran untuk mendukung Anies. Dia memastikan, acara itu bakal dihadiri ribuan kader GPK dan PPP Jateng.
Mustafid juga menyinggung soal pengakuan Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono yang mengeklaim, sebagian besar kader partai berlambang Ka'bah tersebut menginginkan Ganjar sebagai capres, merupakan laporan palsu. Hal itu karena banyak lembaga survei, termasuk survei internal yang hasilnya di atas 60 persen menginginkan Anies didukung kader PPP.
"Kader GPK maupun PPP banyak yang berpandangan elite PPP sekarang malah menjadi budak oligarki, padahal kadernya berjuang keras melawan oligarki yang menguasai negeri ini untuk kepentingan pribadi," kata Mustafid yang dulunya berprofesi sebagai wartawan.
[Sumber: Republika]