Penjelasan Singkat Mengenai No Seri Uang Mahar Kaesang
Oleh: Ari Rudesbi (pembaca portal-islam.id)
Pertama-tama izinkan saya coba menjelaskan dengan sedikit pengetahuan yang saya pahami mengenai hitungan no seri menurut pencetakan Aritmetik yg dikatakan BI dan juga probabilitas kita dapat memiliki uang dengan no seri yg kita inginkan.
Jika kita melihat penjelasan pihak BI soal Penerbitan NO seri Pada Uang kertas dilakukan berdasarkan pola kombinsi Aritmetik. Maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Seri pertama terdiri dari 3 huruf
Dari ketiga angka tersebut dapat dibuat kombinasi huruf sebanyak 17.576 kombinasi huruf dengan perhitungan sebagai berikut: jumlah huruf dari A-Z ada 26 huruf. Dari 26 huruf itu dapat dibuat kombinasi huruf dimulai dari AAA-ZZZ sebanyak 26x26x26 = 17.576 kombinasi.
2. Seri berikutnya terdiri dari 6 angka
Dari 6 angka pada no seri uang kertas dapat dibuat kombinasi sebanyak 1.000.000 kombinsai.
Dengan rincian angka dimulai dari 0-9 berjumlah sepuluh maka dapat dibuat kombinasi 10x10x10x10x10x10 = 1.000.000 kombinsai.
3. Jika dari 3 huruf dan 6 angka tadi disatukan dan dibuat kombinasi no seri dimulai dari AAA000000-ZZZ999999 maka dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
26×26×26×10×10×10×10×10×10 = 17.576.000.000 (17 miliar lima ratus tujuh puluh enam juta) kombinasi no seri.
Jadi peluang untuk mendapatkan no seri yg kita inginkan pada uang kertas adalah 1/17.576.000.000.
Agak sulit untuk kita mendapatkannya. Tapi boleh jadi jika memang dari kesemua no seri itu belum semua diedarkan oleh BI dan masih tersimpan di tempat penyimpanan. Kita masih berpeluang untuk mendapatkannya. Karena pastinya di BI mereka melakukan pencatatan no seri uang kertas yg telah diedarkan.
Dan dari jumlah kombinasi no seri tadi juga kita dapat mengetahui jumlah uang kertas yg dicetak oleh BI dengan rincian sebagai berikut:
1. Untuk pecahan Rp 100.000 total jumlahnya adalah Rp 100.000 x 17.576.000.000 = Rp 1.757.600.000.000.000 (Seribu Tujuh Ratus Lima Puluh Tujuh Triliun Enam Ratus Miliar Rupiah)
2. Untuk pecahan RP 50.000 total jumlahnya adalah Rp 50.000 x 17.576.000.000 = Rp 878.800.000.000.000 (Delapan Ratus Tujuh Puluh Delapan Triliun Delapan Ratus Miliar Rupiah)
3. Untuk Pecahan Rp 20.000 total jumlahnya adalah Rp 20.000 x 17.576.000.000 = Rp 351.520.000.000.000 (Tiga Ratus Lima Puluh Satu Triliun Lima Ratus Dua Puluh Miliar Rupiah)
4. Untuk Pecahan Rp 10.000 total jumlahnya adalah Rp 10.000 x 17.576.000.000 = Rp 175.760.000.000.000 (Seratus Tujuh Puluh Lima Triliun Tujuh Ratus Enam Puluh Miliar Rupiah)
5. Untuk Pecahan Rp 5.000 total jumlahnya adalah Rp 5.000 x 17.576.000.000 = Rp 87.880.000.000.000 (Delapan Puluh Tujuh Triliun Delapan Ratus Delapan Puluh Miliar Rupiah)
6. Untuk Pecahan Rp 2.000 total jumlahnya adalah Rp 2.000 x 17.576.000.000 = Rp 35.152.000.000.000 (Tiga Puluh Lima Triliun Seratus Lima Puluh Dua Miliar Rupiah)
7. Untuk Pecahan Rp 1.000 total jumlahnya adalah Rp 1.000 x 17.576.000.000 = Rp 17.576.000.000.000 (Tujuh Belas Triliun Lima Ratus Tujuh Puluh Enam Miliar Rupiah)
***
Berdasarkan perhitungan di atas, maka BI mencetak Uang kertas dengan total nilai RP 3.304.288.000.000.000 (Tiga Ribu Tiga Ratus Empat Triliun Dua Ratus Delapan Puluh Delapan Miliar Rupiah).
Jumlah ini tidak termasuk uang logam dengan nominal pecahan lebih kecil dari Rp 1.000, Jumlah ini hanya untuk jumlah uang yang dijelaskan diatas.
Dengan Asumsi: mulai Uang kertas dari Pecahan Rp 1.000 sampai dengan Rp 100.000 dicetak keseluruhan oleh BI dengan jumlah lembar yg sama berdasarkan kombinasi no seri yg diperoleh dengan perhitungan tadi.
Mudah-mudahan dengan penjelasan ini kita bisa mengerti. Walaupun kemungkinan untuk mendapatkan no seri pada uang kertas sesuai keinginan kita sangat kecil. Tapi masih ada kemungkinan bisa didapatkan dengan beberapa catatan.
Catatan:
- HIDUP Di Dunia ini Tidak ada yang tidak Mungkin (NOTHING IS IMPOSSIBLE)
- Itupun dengan catatan segala cara dihalalkan.
(*)