Yang saya lihat, Amerika dan Sidney Jones malah punya stigma teroris lebih mendekati waras, daripada di dalam dunia Islam sendiri.
Yang gencar diteroriskan oleh Amerika itu yang jelas ada aksinya dan korbannya. Yaitu jaringan ISIS dan Al-Qaeda. Yah walaupun dalam penentuan target serangan rudal, penalaran Amerika juga kadang mirip dengan penalaran ala ISIS dan Al-Qaeda (membabi buta).
Stigma terorisme dalam dunia Islam sendiri aneh-aneh. Ada yang memakainya untuk urusan sektarian. Untuk pengembangan kelompoknya. Ada yang karena tidak suka gerakan lain dan firqah lain.
Sebagai contoh, Ikhwanul Muslimin yang distigma akar terorisme itu jelas ngawur dan tidak masuk akal, padahal IM jelas-jelas dikafirkan oleh kelompok teroris karena mau berdemokrasi.
Lalu ada lagi menstigma Salafi-Wahabi sebagai akar terorisme, dengan dalih mereka gampang membid'ah-bid'ahkan, karena membid'ahkan maka dia tidak toleran, kalau tidak toleran maka dia radikal, radikal berarti bisa jadi terorisme.
Sampai ada kelompok Aswaja tertentu juga kena distigma teroris, gara-gara istiqomah menyerukan syariat Islam. Menyerukan syariat dianggap bisa memecah belah. Memecah belah dianggap membahayakan negara.
Konyol dan memalukan. Urusan serius seperti terorisme malah dipakai untuk urusan menghantam sana sini.
(Pega Aji Sitama)