OMONG KOSONG TOLERANSI
Piala Dunia kali ini betul-betul membuat kaum pendukung kebebasan kaum pelangi mati kutu, semua dari apa yang mereka rencanakan gagal total. Mereka menganggap bahwa ini adalah kesempatan yang bagus untuk menyuarakan apa yang selama ini mereka perjuangkan, namun mereka mungkin lupa kalau ini adalah Qatar ❗❗
Betapa dulu mereka bersorak gembira ketika pemerintah Prancis mengeluarkan aturan tentang larangan menggunakan hijab. Belum termasuk penolakan pekerja migran Muslim dengan alasan teroris yang selalu mereka lekatkan pada setiap simbol Islam.
Di Amerika lain lagi. Dewan Advokasi Muslim AS (Council on American Islami Relations) melaporkan telah menerima 6.720 pengaduan berbagai kasus diskriminasi terhadap Islam seperti masalah imigrasi, perjalanan, insiden sekolah, kebebasan berbicara, penegakan hukum, kebencian dan lain sebagainya. Ini adalah kasus diskriminasi tertinggi di Amerika sejak 27 tahun dan lebih dari separuh populasi Muslim mengalami diskriminasi sejak kejadian 9/11.
Mereka menganggap semua yang berlabel Islam sebagai musuh bersama karena mereka merasa berhak untuk menentukan apa saja yang tidak dan boleh ada di Negaranya.
Sekarang...
Semua mata di dunia menyatu di Qatar, gelontoran dana 3.000 trilyun untuk menyelenggarakan event piala dunia sungguh adalah sebuah nilai yang fantastis. Qatar menunjukkan kesungguhannya sebagai tuan rumah termasuk keseriusannya yang tidak main-main untuk urusan yang menyangkut pelanggaran dan penyimpangan.
Tentu dana sebanyak itu dikeluarkan bukan tanpa tujuan. Qatar ingin dunia tahu bahwa Islam adalah sebuah kekuatan besar yang tidak boleh dianggap remeh. Apalagi jika hanya berurusan dengan para pendukung kebebasan kaum pelangi. Jangan pernah berharap mendapat tempat di Negeri ini.
Kemarin seorang fans Amerika masuk stadion dengan simbol pelangi di lengannya. Dia lalu diciduk oleh kepolisian Qatar, digiring keluar, disita "hayya pass"nya, dilarang masuk di semua stadion dan diberikan kesempatan waktu 48 jam untuk segera meninggalkan Qatar.
Maksudnya fans AS ini ingin melawan semua bentuk pelarangan yang dia anggap diskriminasi terhadap kaum pelangi yang begitu massiv ditunjukkan oleh pemerintah Qatar selama penyelenggaraan piala dunia ini, tapi tentu saja rencana itu gagal total ❗❗
Dia mungkin lupa kalau sesuatu yang lebih besar, semisal kejadian di awal Piala Dunia saat kedatangan Timnas Jerman yang menggunakan pesawat berlambang pelangi, dilarang mendarat di Doha dan diminta ganti pesawat, apalagi jika hanya mengatasi kelakuan bodoh seorang fans. Ibarat semut sekali pletak mati.
Hal inilah yang kemudian beramai-ramai dikomentari oleh para pendukung kaum pelangi dan kebebasan bahwa apa yang dilakukan oleh Qatar adalah bentuk diskriminasi dan sangat tidak toleran terhadap kebebasan berekspresi.
Mereka beranggapan bahwa ajang Piala Dunia tidak ada hubungannya dengan agama atau budaya Qatar. Semua harus saling menghargai termasuk sekelompok orang yang mesti diberikan ruang untuk menyukai apapun termasuk sesama jenis dan itu adalah hak asasi.
Tapi jangan sekali-kali bermimpi.
Ini Qatar... ❗❗
Jika dengan tindakan diskriminasi yang kalian lakukan karena menganggap semua orang Islam adalah "penjahat" yang berpotensi melakukan kekerasan seperti pengeboman dan sebagainya, maka Qatar juga berhak melakukan apapun yang mungkin juga kalian anggap sebagai sebuah diskriminasi, karena kalian kami anggap "pendosa" yang berpotensi mendatangkan murka Allah kepada kami. Impas kan? Jadi sudahilah omong kosong toleransimu ❗❗
(By Sastra Darmakusuma)