Catatan: Naniek S Deyang
Dua hari ini saya mendengar langsung dari orang yang tau dan terlibat dalam penambangan Nikel.
Dari data teman-teman ini seharusnya dari Nikel saja kita ini gak punya hutang luar negeri!!!!!!
Edyan dan semua tambang nikel dipegang oligarki serta pejabat kaki tangan oligarki dan duitnya masuk kantong mereka!!!!!
Saya dengarnya langsung sesak nafas, bayangkan untuk eksplorasi dengan
konsesi lahan 10 ribu ha saja, modal kerjanya US $ 300 juta atau sekitar Rp 4,5 Triliun dan ini menghasilkan nikel US $ 1,5 miliar atau Rp 22,5 triliun. Jadi setahun saja inves sudah balik modal dan untungnya sdh berlipat-lipat.
Bayangkan kita punya berapa juta hektar tambang nikel ??????? Dan duitnya semua dikuasai oligarki dan oknum pejabat, juga mantan pejabat???? Harusnya kalau tambang Nikel itu dikuasai perusahaan negara BUMN, dimana BUMN nanti tidak dikerdilkan atau dijadikan ATM, dari nikel saja negara ini bisa hidup dan tidak punya hutang!!!!!
Makanya mantan Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, kalau negara ini sumber daya alamnya, terutama dari hasil tambang tidak dikorup, hingga akhirnya dikuasi oligarki (konglomerat), asing, dan pejabat yg menjadi antek konglomerat dan asing, maka rakyat Indonesia itu duduk manis nggak usah kerja yg 280 juta jiwa ini, tiap bulan dapat bagian 30 juta per kepala!!!
Kita bisa hidup seperti rakyat Brunei dan Qatar negara kasih duit dan juga nanggung hidup rakyatnya. Negara gak punya utang, semua hidup rakyat dari A-Z disubsidi negara hingga 50 persen.
Sayang semua kekayaan beribu-ribu triliun bahkan jutaan triliun (sampai susah ngitungnya), semua dikuasai konglomerat alias para taipan, asing, dan oknum pejbat korup!!
Tak heran mereka selalu campur tangan urusan politik dan penentu siapa yg duduk di lembaga yudikatif, legislatif dan eksekutif. Mereka ikut camput dari mulai pemilihan Bupati, Gubernur hingga Presiden. Mereka juga biayai siapa-siapa yg nanti akan didudukkan di DPR, mereka juga akan ikut cawe2 siapa yg menjadi menteri, panglima, kapolri, jaksa agung, ketua MA, ketua MK dll.
Singkat cerita negara ini "terjajah", dan mental rakyat, termasuk anak-anak muda sudah dihancurkan atau dirusak pakai Narkoba, tontonan porno yg tiap detik bisa dibuka di HP, miras yg bebas dijual didiskotik atau club malam, judi online dan pinjaman on line utk hidup konsumtif.
Apakah kita masih akan berantem hanya utk urusan jagoan saya ini -jagoan saya itu? Kenapa kita gak bersatu berjuang memelekkan rakyat semua di bawah-bawah jangan pilih capres yg didukung oligarki, jangan pilih Bupati-Walikota dan Gubernur yg dibiayai konglomerat?
Lihatlah sejarah mengapa negara kecil seperti Belanda bisa jajah kita (Indonesia) 350 tahun? Karena rakyat Indonesia itu mudah dipecah belah! Mudah diadu-domba! Mudah disogok priyayi atau pejabatnya!
(Sumber: fb)