[PORTAL-ISLAM.ID] Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) TNI Moeldoko merespons pernyataan Presiden Jokowi soal dirinya yang kesal karena ia dan Istana kerap dituding ikut campur dalam persoalan politik.
Moeldoko mengatakan, Istana memang tidak pernah ikut campur dalam persoalan politik. Sebagai contoh, soal verifikasi faktual partai politik.
Menurutnya, masalah itu merupakan kewenangan penuh KPU selaku penyelenggara Pemilu.
“Sejauh yang saya tahu bahwa persoalan-persoalan politik itu yang telah dikelola oleh KPU kita tidak pernah sama sekali ikut campur ya. Enggak, Enggak ada,” kata Moeldoko di Plaza Indonesia, Kamis (22/12).
“Enggak ada cerita itu, kita mau melakukan politik praktis, enggak, apalagi KSP sama sekali,” imbuh Moeldoko.
Moeldoko menegaskan, pemerintah saat ini fokus mengejar proyek-proyek strategis nasional.
“Yang saat ini kita kalkulasi ya karena kita tinggal waktu 2 tahun, saya sudah membuat peta tentang proyek-proyek nasional strategis kira-kira nanti presentasinya seperti apa dan hasil akhirnya seperti apa. Itu yang sedang saya kerjakan. Jadi, enggak berpikir bagaimana politik praktis untuk 2024, nggak,” tegas Moeldoko.
Sebelumnya Jokowi menyinggung ada pihak yang mengaitkan Istana dengan Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri HUT ke-16 Hanura di JCC, Senayan, Jakarta.
“Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa.
Tuduh lagi presiden ikut-ikutan, istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lah urusannya apa dengan saya,” kata Jokowi. [kumparan]
Terus waktu begal partai maksudnya buat apa? buat Markas Besar Begal se Indonesia gitu...???
— Jayalah Indonesiaku (@FokusKM50) December 23, 2022
>br />Yang ikut parta demokrat sapa terus tak ikut campur hadeuhπ¬
— Syahdiyandrezco (@Syahdiyandrezc2) December 23, 2022
Yang ngomong notabene dulu pernah usaha mbegal parte..π«π€¦♂️
— Petugas (Partai) Oligarki (@GenThoww) December 23, 2022