[PORTAL-ISLAM.ID] Sekelompok warga menduduki areal perkebunan kelapa sawit PT Gemareksa Mekarsari (GMR) dan PT Satria Hupasarana (SHS), Minggu (4/12/2022) kemarin.
Masyarakat menduduki kawasan perkebunan kelapa sawit dengan mendirikan tenda di areal perusahan PT Karya Teknik Agri Group datang dari Desa Perigi Raya, Bukit Raya dan Bukit Makmur, Kecamatan Bulik.
Masyarakat mengklaim jika sampai saat ini sengketa lahan yang terjadi antara warga dan perusahaan belum selesai.
“Khususnya H1 dan H2 Desa Bukit Raya dan Desa Bukit Makmur,” ungkap salah satu perwakilan warga, Kristianto D Tundjang, dilansir dari KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, Senin (5/12/2022).
Aksi pendudukan tersebut juga diikuti 6 organisasi masyarakat (Ormas). Yakni Gerakan Betang Bersatu Kalimantan Tengah (GBB-KT), Borneo Sarang Paruya (BSP), Mandau Apang Baludang Bulau (MABB) Gerakan Peduli Pembangunan se Kalimantan (GPPS), Persatuan Silat Dayak Kalimantan Tengah (PSDKT) Tantara Lawung, Forum Pemuda Dayak (Fordayak).
Aksi masyarakat dari sejumlah desa itu akhirnya dibubarkan pasukan gabungan dari Polres Lamandau, Kodim 1017/Lamandau dan Satpol PP Kabupaten Lamandau.
Netizen menyoroti kejadian yang menimpa warga dayak ini.
"Miris lihatnya. Di Temlen Dayak2 koar2 dukung Jokowi dukung Pemerintah, di Lapangan mereka berhadapan dgn Algojo2 berseragam buah Presiden," kata akun twitter @Reesty_Cayah.
Miris lihatnya . Di Temlen Dayak2 koar2 dukung Jokowi dukung Pemerintah di Lapangan mereka berhadapan dgn Algojo2 berseragam buah Presiden https://t.co/YW3OAhxwwx
— Resty Cayah (@Reesty_Cayah) December 5, 2022
Sadarlah warga pribumi Kalimantan sebelum semuanya terlambat.
— ElfahriNavarro (@NavarroElfahri) December 5, 2022
Tanah bumi nenek moyang kita beserta kekayaannya sejengkal demi sejengkal mereka rampas dan berikan kepada para Kapitalis atas nama investasi. #RezimBudakOligarki #RezimBudakOligarki