[PORTAL-ISLAM.ID] Maroko kini menjadi kebanggaan jazirah Arab dan Afrika yang tersisa di Piala Dunia tahun ini setelah sukses menembus delapan besar.
Skuad Maroko mendedikasikan kemenangan bersejarah mereka atas Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 untuk sepakbola Arab, Afrika dan umat Muslim di seluruh dunia.
Maroko menjadi negara jazirah Arab pertama dan keempat dari Afrika yang sukses menembus perempat-final Piala Dunia, melampaui pencapaian terbaik Atlas Lions sebelumnya saat tersisih di babak 16 besar edisi Meksiko 1986.
Kesuksesan itu mereka capai dengan menumbangkan juara 2010, Spanyol melalui drama adu penalti setelah menahan imbang selama 120 menit tanpa gol hingga babak tambahan.
Apa kata skuad Maroko tentang kemenangan atas Spanyol?
"Saat ini adalah momen spesial untuk seluruh Afrika, untuk semua negara Arab, untuk semua Muslim di seluruh dunia ini," kata gelandang Maroko, Azzedine Ounahi.
"Anda mencoba untuk membuat mereka bahagia, mencoba untuk membuat diri kita sendiri bahagia. Dan menurut saya itu berjalan dengan cukup baik."
Sementara itu, bek Jawad El Yamiq merasa bangga atas pencapaian Maroko: "Kami memberikan penghormatan kepada sepakbola Arab dan Afrika. Pelatih [Walid] Reragui memberi kami kepercayaan diri yang kami butuhkan dalam pertandingan ini, dorongan moral yang besar."
"Kami tahu bahwa Spanyol bergantung pada penguasaan bola mereka dan kami bermain dengan pemikiran itu. Mereka tidak menimbulkan ancaman apa pun."
Maroko buktikan sepakbola jazirah Arab tak kalah bagusnya
Piala Dunia di Qatar adalah yang pertama dimainkan di jazirah Arab dan dibuka dengan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah ketika Arab Saudi mengalahkan juara dua kali, Argentina.
Namun Saudi tersingkir, begitu pula tuan rumah Qatar dan Tunisia, di babak penyisihan grup. Sekarang menyisakan Maroko sebagai kebanggaan jazirah Arab.
"Saya sangat bangga dengan para penggemar saya, orang-orang saya dan masyarakat Arab," kata Walid Regragui, yang merupakan pelatih Afrika pertama membawa timnya ke perempat-final.
"Juga karena saya pikir ada orang Qatar di sini, mungkin orang Aljazair, orang Tunisia, orang Arab, dan orang Afrika."
(Sumber: Goal)