Berdasar laporan GTP UGM, dalam 12 tahun terakhir jumlah personel TNI-Polri yang gugur akibat kekerasan di Papua sebanyak 106 orang, sementara 179 personil lainnya mengalami luka-luka.
Sementara di pihak KKB/GPK/KST hanya 38 orang yang tewas dan 42 terluka.
Artinya korban di pihak aparat 3x lipat dari KKB.
Walau bersenjata apa adanya, KKB dianggap punya keunggulan dalam penguasaan medan. Ditambah bisa menyamar atau bersembunyi di tengah masyarakat.
Nah kalau begitu aparat harusnya dibekali teknologi untuk menghadapi sergapan maut KKB. Misalnya drone resolusi tinggi, penjejak panas, pesawat pengintai dll untuk deteksi dini ancaman. Kendaraan anti peluru semua.
Periode kedua Jokowi menjadi yang tertinggi peristiwa kekerasan berdarah. 60% korban aparat jatuh pada kurun 2019-awal 2022
(Pega Aji Sitama)