Catatan: Naniek S Deyang
Berangkat dari rasa gemes akut, saya yg dari kemarin mau nulis tapi lupa, Jum'at pagi ini pengin nulis soal kepribadian Sambo yang menurut saya "gila banget", main dramanya canggih banget dan terlatih.
Dia bisa tenang banget bicaranya, runtut, emosinya tertata, sehingga majelis hakim dan jaksa kalau imannya gak kuat bisa "terjebak" hingga jadi alasan kuat untuk masuk angin.
Para hakim dan jaksa yang mulia, bila Anda-Anda bisa menegakkan keadilan dan kebenaran dalam kasus Sambo ini, maka Anda-Anda akan dikenang sebagai pahlawan di bidang hukum oleh masyarakat Indonesia dan akan menjadi kehormatan yang luar biasa bagi anak dan cucu Anda2 semua.
Namun bila Anda2 masuk angin, karena duit besar, maka Anda2 akan dikenang sepanjang sejarah sebagai hakim dan jaksa yg membunuh kebenaran dan keadilan. Dan tentu ini akan membuat anak-cucu Anda2 dilecehkan sepanjang hayat.
Masyarakat sekarang bukan orang bodoh pak hakim dan pak jaksa. Mereka mencatat setiap kejanggalan-kejanggalan dalam kasus Sambo ini, misalnya:
1. Sambo yg mengaku cinta mati sama Puteri dan Puteri merupakan cinta pertamanya sejak SMP, sehingga Sambo percaya 1000 persen saat Puteri mengadu diperkosa Joshua, menjadi aneh habis ditilpon ia masih bisa main badminton. Kalau saya jadi Sambo, saat itu juga saya terbang ke Magelang dan menjemput Puteri, kemudian mengadili Joshua di Magelang. Lah kenapa masih membiarkan istrinya satu rombongan dengan Joshua naik mobil. Lagi pula kalau cinta mati kok dalam rumah tangganya gak serumah???
2. Sambo ini memang cerdik, makanya dia akan rekayasa dimana saksi kunci hanya Joshua, padahal Joshua sudah meninggal.
3. Misalnya untuk tuduhan Joshua memperkosa, semua saksi yg di rumah Magelang tdk ada yg melihat peristiwa perkosaan, dimana saksinya hanya korban yaitu istrinya dan Joshua. Nah padahal Joshua sudah almarhum. Terus Sambo percaya 1000 persen keterangan istrinya. Di sini jaksa dan hakim harus jeli utk mengekploitir keterangan2 saksi lain, dan mencari benang merah sehingga motivasi yg sesungguhnya bisa terungkap.
4. Pada peristiwa penembakan. Kok bisa dengan tenangnya Sambo bilang tidak ikut menembak dan hanya menyuruh Richard (Bharada E) untuk menghajar pada Joshua. Setelah sebelumnya seperti di-setting Kuat dan Ricky mengaku tidak melihat Sambo menembak Joshua, tetapi hanya melihat Sambo menembak tembok. Lagi-lagi saksi kuncinya Joshua sudah meninggal, dan karena saat terjadi pembunuhan Joshua, Puteri ada di dalam kamar, sehingga tdk bisa Puteri dijadikan saksi.
Lagi2 hakim dan jakasa harus jeli, bagaimana kita akan percaya pada Sambo, bila sebelumnya dia membuat cerita perkosaan terjadi di Duren Tiga, kemudian terjadi tembak-menembak, dan dari cerita Sambo itu membuat 90 lebih polisi terlibat dan sebagian sudah dipecat!
Kalau hanya utk menghajar saja mengapa harus memilih Richard yg badannya kecil eksekutornya, dia bisa pilih Kuat yg badannya lebih besar?
Hakim dan Jaksa harus memakai nurani dan juga kejelian dari urutan peristiwa, serta harus detail mempelajari keterangan saksi2. Kalau perlu tambah saksi yg belum dicuci otaknya oleh tim Sambo.
5. Sambo juga demikian jago mengarang cerita agar terhindar dari tuduhan melakukan pembunuhan berencana, sehingga dalam keterangannya di depan majelis hakim, dia bercerita seolah peristiwa pembunuhan Joshua terjadi spontan bukan direncanakan. Misalnya dia mengaku emosinya meledak saat Joshua tidak mengaku pas ditanya soal perkosaan pada istrinya, dan menurut Sambo nada Joshua seperti menantang. Lagi2 gak ada saksi dalam keterangan Sambo ini, karena saksi kuncinya hanya Joshua yg sdh mati!
Nah semua balik ke jaksa dan hakim, jangan sampai malah tidak jadi pahlawan keadilan tapi jadi pecundang, apalagi Sambo pinter memilih pengacara, yaitu pengacara yg selama ini dianggap masyarakat idealis dan bersih seperti Febridiansyah (mantan Jubir KPK).
Sambo memang jago dalam mengatur arah bidak catur dan membuat alibi-alibi, tapi ada Allah SWT yang Insyallah akan memporak-porandakan apapun rekayasa Sambo.
[Video - Hakim Beber Kejanggalan Kesaksian Ferdy Sambo soal Penembakan: Cerita Saudara Tak Masuk Akal]