Karena begitu seringnya kena banned, selama tahun 2021 saya hanya dapat kesempatan 11 hari posting, dari 365 hari.
Tahun 2020 kurang lebih sama parahnya.
Maka saya jadi semacam ilfil dan malas (karena waswas) untuk posting di platform ini.
Setahun kemarin, semangat dan energi berbagi Ilmu saya pindah ke Youtube Channel: Dr Tifa Channel dan Dr Tifa's Life. Juga Instagram dan Tiktok.
Lumayan meski belum sebanyak Followers FB Sepertinya pasukan Bucin dari sini yang jumlahnya lumayan, belum kenal dengan dua channel tersebut, jadi sekarang saya perkenalkan.
Belakangan, per Maret 2022 saya merambah negara sebelah, Twittland, yang sedari dulu tidak terlalu saya sukai konsepnya, dengan twit singkat. Beda dengan FB yang sesuai karakter saya yang cenderung memberi penjelasan panjang lebar atas pelbagai hal.
Tetapi apa boleh buat, jadilah saya mendaftar jadi warga negara Twitland, dan lho saya malah disambut dengan gegap gempita. Dalam waktu hanya 3 bulan Follower lebih dari 60K.
Wow. Sampai disangka beli Follower. Hehe ngapain beli followers kurang kerjaan..
Btw di sana masih belum saya sterilkan segala Buzzer yang memang banyak peternakannya dan pada ngariung dengan segala sumpah serapah dan mulut comberan. Tetapi tidak apa. Mereka ini sasaran dakwah.
Tetapi, semua ada hikmahnya. Akibat banned satu platform, energi saya malah berkembang ke segala arah: Youtube, Twitter, Instagram, bahkan Tiktok jadi sarana penyebarluasan Ilmu. Tidak hanya satu platform saja.
Dengan demikian maka Bucinnya Dokter Tifa jadi ada di banyak negara sekarang: Twitland, Instaland, Youtube land, Tiktokland.
So,
My Bucins, My Friends, My Followers
Follow ya:
Twitter: @DokterTifa
Instagram: @TifauziaTyassuma
Tiktok: Dr Tifa Official
Youtube: Dr Tifa Channel dan Dr Tifa's Life
Telegram: Sahabat Dokter Tifa (SDT) dan RPLC.
All channel resmi dengan Admin resmi.
Banyak akun fake dan bodong juga dengan nama saya dan nyomot foto, jadi hati-hati jangan sampai salah akun ya.
Fastabiqul khairat.
Amar ma'ruf nahi munkar.
Bismillah.
(dr. TifauziaTyassuma)