Kereta Konstruksi Cepat, diduga remnya blong..?
"Lokomotif yang melesat keluar lintasan sepanjang kurang lebih 200 meter dari ujung rel itu lantas menabrak Kereta Teknis berwarna kuning yang tengah berada di luar rel kereta."
"Setelah keluar lintasan terus nabrak alat berat warna kuning (Kereta Teknis). Setelah itu gelap sama debu sampai enggak kelihatan," ungkap Ani seorang saksi mata di lokasi kejadian kecelakaan kereta kerja kereta cepat pada Minggu (18/12/2022) sore.
***
Laiknya sebuah kereta cepat yang berkecepatan sampai ratusan kilometer perjam dan membawa ratusan bahkan ribuan penumpang sekali jalan pastinya semua aspek --baik dalam operasional, safety dan proteksinya-- harusnya mempunyai kualitas/performance yang sudah sangat tinggi. Sehingga akan menghasilkan sebuah kereta dengan kualifikasi zero accident.
Sedikit catatan, Kereta konstruksi/kerja biasanya digunakan untuk alat angkut pekerja, tools, alat-alat untuk pengetesan dan sebagai sarana pengetesan alat-alat dan fungsi dari safety dan proteksi dari kereta cepat itu selama masa konstruksi dan pengetesan, dan kemungkinan besar juga akan digunakan untuk pemeliharaan/maintenance selama masa operasional nanti.
Yang menjadi pertanyaan kita sebagai calon penumpang, Kereta konstruksi yang nota bene baru dipasang untuk proyek ini dengan semua peralatan kereta itu sendiri untuk beroperasi baik persinyalan, safety/proteksi, rel dan lain-lain harusnya dalam kondisi 100% baru.
Dan pertanyaan selanjutnya pasti, kenapa kereta konstruksi/kerja yang biasanya kecepatanya hanya puluhan kilometer perjam kok bisa mengalami kecelakaan yang diduga karena remnya blong sehingga keluar lintasan sampai 200 meter?
Bukankah sistem pengeremannya harusnya juga baru karena ini menyangkut peratan safety/proteksi yang menjadi persyaratan utama dalam pengoperasian kereta cepat.
Bagaimana nanti kalau kereta cepatnya sudah beroperasi pada kecepatan maksimumnya yang sampai ratusan kilometer perjam?
Bagaimana dan bagaimana, ahh... banyak lagi pertanyaan yang akan muncul di benak kita tentunya....
Pihak China sebagai pihak supplier/vendor pemilik teknologi/penyedia kereta cepat dan KCIC sebagai buyer/end user harus melakukan investigasi yang menyeluruh agar dapat mengembalikan kepercayaan calon penumpang nantinya.
***
Dari skema pendanaanya yang penuh kebohongan, biaya konstruksi dan cost overrun yang membengkak, proposal yang tidak akurat dan menyebabkan biaya membengkak, tiang pancang yang dirobohkan karena salah perhitungan sehingga menimpa Ekskavator dan terakhir kecelakaan ini. Kereta Kece Badai (Kereta Cepat tak Sampai Bandung) ini tidak pernah henti dirundung malang.
Perasaan gw udah ga enak aja.. tapi daripada banyak komentar kena KUHP baru.. ya sudahlah.. 😪
(By T Gusmand)