Anak muda berbaju hitam ini namanya Billy David Nerotumilena, putra Papua, anak dari pendeta Robert. Kemarin berkesempatan kembali mengunjungi kediaman orang tuanya di Sentani, Jayapura.
Billy adalah insinyur dari Universitas Brawijaya Malang yang memilih resign dari perusahaannya di Kalimantan dan bergabung dengan program Indonesia Mengajar pada tahun 2012.
Program ini mengirimkan para guru ke daerah yang jauh, minim infrastuktur dan medannya menantang. Billy merupakan satu dari ribuan anak muda yang mendaftar, biasanya kami pilih 50-70 dari 15.000 pendaftar, bayangkan menseleksi puluhan dari puluhan ribu untuk hidup sulit.
Billy ditempatkan di Pulau Molu, Kepulauan Tanimbar, Maluku yang perjalanan kesana bisa berhari-hari dengan kapal dan setelah sampai sana maka sampai jumpa tahun depannya. Di sana selain mengajar juga melatih sesorang untuk jadi pemimpin dan setelah tuntas pengabdian di Pulau Molu, kami mengajaknya sebagai staf ahli.
Apa yang ditunjukkan Billy ini merupakan contoh nyata, bahwa Republik ini punya stok anak-anak muda yang idealis, yang sanggup berkontribusi besar bagi bangsa.
Namun jangan panggil mereka dengan rupiah tapi tawarkan apakah anda ingin berjasa, mengabdi, memiliki rumah dan keluarga kedua di hati anda, serta anda ingin diingat oleh anak-anak sebagai pribadi yang membuka wawasan mereka maka mereka akan bergerak maju menghadapi apapun tantangannya.
(Anies Baswedan)