ANAK PENGUASA
Abdullah ibn Umar putra penguasa besar Khalifah Umar ibn Khattab. Pemimpin negara baru penakluk super power kala itu; Romawi dan Persia.
Pada suatu masa, putra penguasa itu membutuhkan sepotong baju untuk mengganti pakaian lamanya yang telah usang. Karenanya, dia meminta baju baru kepada bapaknya, sang Khalifah.
Khalifah bukanlah kepala negara kapitalis yang mendapat jatah tambang batu bara. Tak pula mendapatkan gaji berlimpah serta biaya operasional super mewah. Umar ibn Khatab tak punya cukup harta untuk membelikan sepotong baju kepada anaknya.
Sebab itu, Khalifah Umar memerintahkan kepada putranya untuk meminjam sejumlah dana di baitul mal guna membeli baju.
Namun tatkala putra penguasa itu mendatangi manajer baitul mal, sang manajer berkata: "Katakan kepada Khalifah, apakah dia yakin akhir bulan nanti dia masih hidup? Sehingga bisa mengembalikan pinjaman?".
Sontak pertanyaan itu membuat sang Khalifah menangis dan mengurungkan niatnya.
Inilah kepemimpinan dalam sistem Islam yang berbeda dari kepemimpinan kapitalis.
Pemimpin kapitalis tak ragu menggunakan dana negara, yang sejatinya milik rakyat, untuk keperluan dirinya pribadi dan anaknya. Sembari angkuh, seolah harta kekayaan itu milik mereka pribadi.
Jogja 11-12-22
(By @doniriw)