Mencapai IQ maksimum untuk anak di bawah 18 tahun, dia berada di persentil teratas populasi.
Skor siswa tahun ke-enam ini sebanding dengan fisikawan terkenal dunia, Hawking dan Einstein, yang diperkirakan telah mencetak 160.
Shah mengatakan kepada Metro bahwa dia memutuskan untuk mengikuti tes Mensa setelah terus-menerus diberitahu betapa pintarnya dia oleh teman-temannya.
“Saya selalu ingin tahu apakah saya termasuk dalam dua persen teratas orang yang mengikuti tes,” jelasnya
“Rasanya istimewa memiliki sertifikat,” tambahnya.
Shah memberi tahu Metro bahwa dia suka melakukan apa pun yang merangsang otaknya dan menikmati teka-teki sudoku dan memecahkan kubus Rubik.
Sang jagoan matematika ini mulai bermain dengan kubus ikonik tersebut pada Januari dan memecahkannya hanya dalam satu bulan.
Untuk merayakan pencapaiannya, Shah pergi ke jaringan restoran ayam Nando’s bersama orang tua dan saudara-saudaranya.
“Saya sangat bangga. Dia adalah orang pertama yang mengikuti tes Mensa di keluarga,” kata ibunya Sana.
Dia menambahkan: “Saya sebenarnya sedikit khawatir juga. Dia selalu pergi ke aula yang penuh dengan anak-anak untuk mengikuti tes.
“Kami pikir dia mungkin akan merasa terintimidasi oleh orang dewasa di sana. Tapi dia melakukannya dengan sempurna.”
“Saya masih bilang kepadanya bahwa, ‘ayahmu masih lebih pintar dari kamu.’ Kami menerima semuanya dengan santai, ”kata Sana, menambahkan bahwa dia menanamkan pada putranya pentingnya kerja keras, terlepas dari bakatnya.
Shah bercita-cita untuk belajar matematika di Cambridge atau Oxford, sedangkan saudara laki-lakinya yang berusia delapan tahun, Khalid, berharap untuk mengikuti ujian Mensa ketika dia lebih besar.
