Tau gak sih Gaes. Di abad pertengahan dulu, istana para bangsawan Eropa tak memiliki toilet.
Bahkan sekelas istana Versailles Prancis yang megah juga tak memiliki toilet. Padahal memiliki 700 kamar lho.
Kebayang gak gimana ribetnya kalau Maria Antoinette kebelet boker? Misal lagi pesta bareng bangsawan lain, dansa-dansi sampai mabok, tiba-tiba kebelet. Padahal dalam istana gak ada toilet, terus dimana donk bokernya? Kayaknya sih di kebun, xixixi....
Baju bangsawan Eropa zaman dulu kan panjang-panjang serta gaunnya lebaaarrr banget sampai menjuntai di lantai. Bisa jadi Maria Antoinette lari-lari ke kebun sambil cincing gaun. Kalau mencret ya tercecer di lantai istana kali ya. Namanya juga Permaisuri, ya suka suka dia mau mencret dimana aja. Tinggal nyuruh dayang-dayang mbersihin kan beres ya gaes.
Andaikan gak mencret, bisa juga dia boker di pojokan istana. Soale mau ke kebon udah keburu keluar duluan. Terus habis itu teriak kenceng nyuruh dayang-dayang untuk nyebokin kali ya. Iya kalau cebok, bisa jadi gak cebok...iiihhhh joroookkk.
Jangan bengong Gaes. Orang Eropa jaman dulu emang jorok. Ratu Isabella yang nyerang Andalusia itu gak pernah mandi seumur hidupnya lho. Bayangin aja gimana baunya. Meskipun dia Ratu tapi gak pernah mandi ya baunya bisa bikin pingsan, apalagi jaman dulu belum ada deodorant ya. Ternyata Ratu penghancur peradaban Islam itu sangat jorok. Pantes aja orangnya sangat kejam, menghabisi jutaan muslim Andalusia lewat mahkamah inkuisisi.
Pada abad pertengahan, mandi itu dianggap tabu oleh bangsawan Eropa. Beuuuh, untung kita hidup bukan di zaman itu. Raja Prancis Louis XVI disebutkan hanya mandi dua kali seumur hidupnya.
Para raja dan bangsawan aja gak pernah mandi, apalagi rakyat jelata. Dijamin lebih parah. Istana Versailles aja dulu gak punya tiolet apalagi gubug derita para rakyat jelata. Jadi abad pertengahan dulu adalah abadnya orang gak pernah mandi dan bau badan.
Itu di abad pertengahan. Kalau di jaman modern ini, orang bule itu juga masih parah dalam urusan cebok. Mereka kan cuma cebok pake tissue. Pastilah gak sebersih cebok pake air terus dikeringkan pake tissue.
Saya masih inget kisah seorang mualaf Eropa yang tertarik masuk Islam karena masalah cebok ini. Jadi ceritanya Si Mualaf ini punya usaha laundry. Ada satu pelanggan laundry yang menarik perhatiannya. Karena baju dalam pelanggan tersebut paling bersih diantara pelanggan lainnya.
Jika biasanya baju dalam orang bule itu kotor banget, terkadang ada bekas cepirit juga. Ada bekas sisa kotoran melekat di celana. Namanya juga mbersihin pake tissue. Pastinya ada bagian yang tak bisa dielap sempurna. Wajar jika celana mereka kotor.
Beda dengan pelanggan laundry yang muslim. Baju dalam mereka selalu bersih. Sebuah bukti bahwa dia selalu cebok dengan sempurna. Karena penasaran, Si pemilik laundry bertanya perihal tersebut. Maka Si Muslim menjawab bahwa agamanya mengajarkan untuk bersuci dengan air, agar seluruh najis bisa terbuang dengan sempurna.
Si Pemilik Laundry kaget. Tak menyangka bahwa agama Islam sebegitu detilnya. Urusan cebok saja diatur dengan tertib, apalagi urusan lainnya.
Kemudian Si Pemilik Laundry memutuskan bersyahadat dan memeluk agama Islam. Sebuah agama yang begitu sempurna. Mengatur kehidupan manusia dari semua sisi .
(Widi Astuti)