Endorsement Jokowi tidak lagi "Sakti Mandraguna"
Menurut Survei LSI Denny JA ini hasilnya hampir senada dengan survei Litbang Kompas.
Berdasarkan hasil survei tersebut, endorsement (dukungan) Jokowi berpengaruh paling besar 1,7 persen. Karena itu, menurut Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, efek dukungan Jokowi tidaklah besar hanya di bawah 2 persen.
Sementara itu menurut hasil survei Litbang Kompas sebelumnya endorsement Jokowi malah berefek negatif terhadap kandidat yang didukung yaitu 30,1 persen tidak akan memilih sosok capres yang disarankan Jokowi, namun hanya 15,1 persen yang memilih capres didukungnya.
Berkaca dari kedua hasil survei ini tidak ada gunanya juga para kandidat Capres/Cawapres untuk berlomba-lomba memperebutkan "Restu Jokowi", yang setidaknya, tidak lagi signifikan mempengaruhi elektablitas kandidat yang bertarung dalam kontestasi pilpres nanti, atau malah bisa mengakibatkan efek negatif.
Hanya relawan yang masih menganggap tuah Jokowi masih sakti mandraguna. 😁
Lebih baik para kandidat fokus dengan visi/misi dan gagasan apa yang akan dilakukan dalam mengatasi berbagai masalah bangsa saat ini yaitu al : korupsi yang semakin masif, keterpurukan ekonomi, pengangguran, ketimpangan penguasaan kue ekonomi dan kesejahteraan, ketimpangan penegakan hukum dan keterbelahan (polarisasi) masyarakat yang makin dalam.
(Oleh: T Gusmand)