[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi spanduk penolakan kedatangannya dan tudingan memecah belah di Yogyakarta. Dia menilai spanduk liar yang beredar di kecamatan Mlati, Sleman adalah hak petugas yang melakukan pencopotan.
"Kalau saya sih sederhana, kalau mau melihat tentang apa yang menjadi pandangan maka lihat saja apa yang sudah dikerjakan di Jakarta. Lima tahun di Jakarta ini itu fakta bukan tudingan dan persepsi," kata Anies di restoran Pagi Sore Jakarta, Jumat 18 November 2022.
Anies meminta agar masyarakat datang dan melihat secara langsung kerja nyata dia saat melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin di Ibu Kota.
"Dan saya juga mengundang kepada semua bahwa yuk lihat saja petanya biar lihat kenyataannya," tutur Anies.
Ia menyebut untuk melihat hasil kerja seseorang itu sebaiknya berdasarkan fakta dan kenyataan yang ada.
Spanduk berisi konten provokatif
Sebelumnya, spanduk bergambar karikatur Anies dicopoti selain pemasangannya yang dinilai tidak sesuai ketentuan dan perizinan. Hal tersebut dianggap berisi konten provokatif terkait pelaksaan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Dalam spanduk yang beredar juga berisi kalimat, 'Warga Jogja Tidak Butuh Bapak Politik Identitas Yang Memecah Masyarakat' serta 'Jogja Tolak Politik Identitas'.
Spanduk liar provokatif itu beredar saat kedatangan Anies Baswedan di Yogyakarta pada Rabu saat deklarasi dukungan dari Forum Ka'bah Membangun.
Spanduk itu lantas dicopot aparat setempat.
"Pencopotan spanduk itu murni petugas keamanan Kapanewon (kecamatan) Mlati, tadi kebetulan kami diberi kabar soal spanduk itu, lalu kami monitor pencopotannya saja," kata Kepala Seksi Operasi Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Sleman Darmanto kepada wartawan, Rabu, 16 November 2022.
[Tempo]