“Salah satu keindahan Piala Dunia di Qatar adalah mereka membuat tempat sholat dari kaca di semua sisi, sehingga non-Muslim dapat melihat sholatnya.
Hari ini, ketika saya berada di Stadion Al-Bayt, saya pergi untuk sholat isya, dan setelah saya pergi, saya menemukan seorang asing berdiri menonton. Dia memanggil saya dan memberi tahu saya:
Berapa kali sehari Anda melakukan ini?
Jadi saya katakan padanya lima kali sholat wajib, dan sebagai tambahan ada sholat sunnah
Oke, kapan waktu sholatnya?
Tidak, itu bukan waktu yang tetap pada jamnya, tetapi menurut pergerakan matahari.
Dia minta diterangkan.
Saya lalu membuka aplikasi untuk waktu sholat dan menunjukkan kepadanya bahwa setiap beberapa hari jamnya berbeda-beda, dan saya mulai menjelaskan kepadanya setiap sholat kapan waktunya, dan dia heran dan terkejut.
"Maaf, bisakah saya membuka kamera dan Anda mengulangi semua yang Anda katakan lagi?"
Begitulah akhirnya mereka tertarik dengan Islam.
(*)
