Sejak terkuak kasus Sambo, kasus-kasus besar di Kepolisian mulai terkuak. Pertarungan antar geng? Bisa jadi. Sering tercium kayak kentut.
Kok, bisa kasus Sambo terkuak? Ini juga masih jadi pertanyaan. Melihat jajaran yang terlibat, rasanya mustahil kasus ini bisa terkuak.
Kini, sudah masuk ruang persidangan yang melelahkan. Yang berbohong, tetap berbohong. Yang jujur, pun begitu. Hakim akan memutus.
Memutus kebohongan untuk kebenaran dan tegaknya keadilan. Apa bisa? Sulit. Mulut masih digunakan. Beda dengan hukum Ilahi.
Mantan Kapolda Sumbar, Teddy Minahasa, juga terjerat kasus narkoba. Wah. Kok bisa? Padahal belum lama ia dianugerahi gelar adat.
Sumbar, Minangkabau, jadi kena tak manga saja. Soal pemberian gelar adat yang terlalu mudah, disorot. Feodalisme, menjilat, jadi satu.
Baru-baru ini, beredar video mantan polisi, Ismail Bolong, menyerahkan uang 6 miliar pada Kabareskrim, Agus Andrianto. Wah, ngeri.
Belakangan, Bolong mengaku ditekan bikin video itu. Nama Brigjen Hendra Kurniawan, muncul. Ia sudah dipecat karena kasus Sambo.
Berarti, dibuat saat masih menjabat. Dibuat untuk menekan geng lain? Logikanya begitu. Makin sedikit tahu jadi lebih baik. Katanya, orang baik masih banyak. Apa iya? Ragu kita.
(Oleh: Erizal)